MANADO, iNewsManado.id - Kondisi literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia jika dilihat dari hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, Tingkat Literasi di tahun 2023 sebesar 65,43 persen, sedangkan Tingkat Inklusi tahun 2023 sebesar 75,02 persen di tahun 2023.
Berdasarkan data tersebut, masih terdapat gap antara tingkat literasi dan tingkat inklusi sebesar 9,59 persen di tahun 2023.
Dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang signifikan dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam mengakses berbagai lembaga, produk,
dan layanan jasa keuangan formal, dicanangkanlah aksi Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR)
Pencanangan KEJAR sejak tahun 2020 merupakan implementasi dari Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26 Tahun 2019 yang menetapkan setiap tanggal 20 Agustus sebagai Hari Indonesia Menabung (HIM), serta mencanangkan program Aksi Indonesia Menabung melalui Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI).
Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara (SulutGoMalut), Robert H. P. Sianipar mengatakan Pemerintah bersama OJK menginisiasi Program KEJAR yang mendorong kepemilikan rekening bank oleh pelajar di Indonesia.
"Hingga Maret 2024, program KEJAR telah berhasil mencapai 57,05 juta pelajar (85,58 persen) dengan total simpanan mencapai Rp32,83 triliun dengan melibatkan 538 bank peserta di seluruh Indonesia," kata Robert, saat memberikan sambutan pada kegiatan Puncak HIM tahun 2024 dan Pencanangan GENCARKAN di Sulawesi Utara (Sulut), di aula Mapalus Kantor Gubernur Sulut, Kamis (22/8/2023)
Editor : Subhan Sabu
Artikel Terkait