BOLMONG, iNewsManado.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyakit pasca banjir, seperti diare, tifus, ISPA, dan leptospirosis.
Kepala Dinas Kesehatan Bolmong, I Ketut Kolak, menjelaskan bahwa Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menjadi salah satu ancaman utama setelah banjir. Penyakit ini sering terjadi akibat paparan udara dingin yang bercampur dengan air kotor. "ISPA mudah menular, terutama di kalangan anak-anak dan lansia," ujarnya pada Minggu (18/8/2024).
Kolak menekankan pentingnya menjaga kebersihan sebagai langkah pencegahan. "Perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan setelah membersihkan rumah dari banjir, adalah cara sederhana namun efektif untuk mencegah ISPA," tambahnya. Meskipun ISPA umumnya disebabkan oleh virus dan dapat sembuh dengan sendirinya, Kolak juga menyarankan agar warga memperbanyak konsumsi makanan kaya vitamin, khususnya vitamin C, untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Selain ISPA, leptospirosis juga menjadi perhatian utama. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri leptospira yang bisa menyebar melalui air banjir yang terkontaminasi sampah dan kotoran tikus. "Gejala leptospirosis bisa berupa demam, sakit kepala, nyeri otot, mual, hingga ruam," jelasnya.
Kolak menegaskan bahwa mencuci tangan setelah berinteraksi dengan air banjir adalah langkah pencegahan yang sangat penting. Dinas Kesehatan juga telah menginstruksikan seluruh puskesmas di Bolmong untuk siaga dan siap melayani warga yang membutuhkan perawatan medis, terutama mereka yang terdampak banjir.
Dari pemeriksaan yang dilakukan di beberapa posko, banyak warga yang mengeluhkan masalah asam lambung. "Ini bisa dipengaruhi oleh stres dan keterlambatan makan akibat situasi pasca banjir," tuturnya. Ia juga menambahkan bahwa setelah lumpur mengering dan berubah menjadi debu, potensi penyebaran ISPA akan meningkat.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait