PASSI BARAT, iNewsManado.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), bersama PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN), mengadakan penanaman perdana bibit tanaman kakao di Desa Proklim tahun 2024 yang berlokasi di Desa Bintau, Kecamatan Passi Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow, pada Senin, 22 Juli 2024.
Acara penanaman ini dihadiri oleh Kepala DLH Provinsi Sulut, Dr. Ir. Limi Mokodompit, M.M, Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Bolmong, Camat Kecamatan Dumoga, Passi Barat, Passi Timur, dan Kotamobagu Selatan, serta Lurah dan Sangadi setempat. Hadir pula Prof. Roni Kobandaha, pakar kakao, dan tim dari CV Damai Bogani.
Kepala DLH Provinsi Sulut Dr.Ir Limi Mokodompit saat menyerahkan bantuan bibit kakao kepada Lurah dan sangadi penerima. Foto/Istimewa
Penanaman kakao di beberapa desa di Bolaang Mongondow merupakan hasil dari upaya Dr. Ir. Limi Mokodompit dalam melobi dana bantuan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari PT MSM/TTN. Bibit kakao tersebut disalurkan kepada petani di enam desa dan kelurahan melalui Sangadi dan Lurah setempat.
Dalam wawancaranya, Dr. Ir. Limi Mokodompit menjelaskan bahwa bantuan ini ditujukan untuk desa-desa Proklim, yang dikenal sebagai desa asri dengan air, iklim, lahan, dan lingkungan yang terjaga. Program ini bertujuan untuk mendukung kelestarian alam secara berkelanjutan.
Desa-desa yang menerima bantuan CSR ini adalah desa-desa yang sudah bersertifikat Proklim, seperti beberapa desa di Bolaang Mongondow.
"Saat ini, ada 36 desa Proklim bersertifikat di Bolmong, namun bantuan bibit kakao kali ini hanya diberikan kepada lima desa dan satu kelurahan, yaitu Desa Bintau, Desa Bulud, Desa Manembo, Desa Werdhi Agung Selatan, Ibolian, dan Motoboi Kecil di Kecamatan Kotamobagu Selatan," ujarnya.
Dr. Ir. Limi Mokodompit menyatakan bahwa jika ada lagi dana CSR atau dana dari pemerintah pusat, maka desa Proklim yang belum menerima bantuan akan menjadi sasaran berikutnya.
Bantuan bibit kakao di beberapa desa di Bolmong dan Kotamobagu diharapkan dapat mengajak masyarakat untuk melestarikan lingkungan, serta mendorong mereka untuk lebih proaktif dalam menanam.
"Program ini selain melestarikan lingkungan dan menjaga kesejukan, juga memberikan nilai ekonomi kepada masyarakat," ungkapnya.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait