MINAHASA, iNewsManado.com – Watu Pinawetengan memilki makna khusus dengan etnis Minahasa di Sulawesi Utara.
Sejarah watu pinawetengan tidak lepas dengan perkembangan tradisi dan budaya leluhur Minahasa di masa lalu.
Watu Pinawetengan terletak di desa Pinabetengan, kecamatan Tompaso, Minahasa, Sulawesi Utara.
Watu Pinawetengan adalah sebuah batu besar yang ditemukan oleh penduduk lokal di awal abad ke-19. Batu ini memiliki ukiran dan simbol-simbol yang diperkirakan merupakan tulisan atau gambar kuno.
Menurut legenda dan cerita rakyat setempat, Watu Pinawetengan adalah tempat di mana para leluhur Minahasa berkumpul untuk membagi wilayah Minahasa kepada sembilan kelompok atau suku utama: Tontemboan, Tombulu, Tonsea, Toulour, Tonsawang, Ponosakan, Ratahan, Bantik, dan Pasan. Batu ini dianggap sebagai simbol persatuan dan kesepakatan di antara suku-suku tersebut.
Batu ini dihiasi dengan ukiran-ukiran yang dipercaya sebagai simbol-simbol kesepakatan dan representasi dari berbagai suku. Meskipun arti dari simbol-simbol tersebut masih diperdebatkan oleh para ahli, beberapa teori menyebutkan bahwa simbol-simbol ini adalah bentuk komunikasi awal di antara suku-suku Minahasa.
Sejarah Watu Pinawetengan memiliki nilai spiritual dan budaya yang tinggi bagi masyarakat Minahasa. Tempat ini sering dikunjungi untuk upacara adat dan perayaan budaya, termasuk ritual yang menghormati leluhur dan sejarah panjang Minahasa.
Seiring dengan meningkatnya minat terhadap sejarah dan budaya Minahasa, Watu Pinawetengan menjadi objek penelitian oleh arkeolog dan sejarawan. Pemerintah dan masyarakat setempat juga berupaya untuk menjaga dan melestarikan situs ini sebagai warisan budaya yang penting.
Watu Pinawetengan bukan hanya situs sejarah, tetapi juga simbol dari persatuan dan identitas budaya Minahasa yang terus dihormati hingga hari ini.*
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait