MANADO, iNewsManado.com – Penemuan coelacanth di Manado adalah salah satu peristiwa penting dalam dunia ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang biologi kelautan dan paleontologi.
Coelacanth adalah jenis ikan purba yang dianggap telah punah sekitar 66 juta tahun yang lalu, pada akhir periode Cretaceous. Namun, penemuan kembali spesies ini pada abad ke-20 menggemparkan komunitas ilmiah karena menunjukkan bahwa mereka masih hidup.
Penemuan pertama coelacanth yang masih hidup terjadi pada tahun 1938 di lepas pantai Afrika Selatan oleh seorang ahli museum bernama Marjorie Courtenay-Latimer. Spesies ini kemudian diidentifikasi sebagai Latimeria chalumnae.
Pada 18 September 1997, coelacanth kedua ditemukan di perairan Manado, Sulawesi Utara. Spesies ini diidentifikasi sebagai Latimeria menadoensis. Penemuan ini dilakukan oleh seorang nelayan lokal yang menangkap ikan tersebut secara tidak sengaja.
Ikan tersebut tertangkap oleh seorang nelayan setempat di perairan sekitar Pulau Manado Tua. Karena bentuknya yang tidak biasa, ikan tersebut menarik perhatian para ilmuwan.
Spesimen ini kemudian dikonfirmasi sebagai coelacanth oleh seorang ahli ikan dari Universitas Sam Ratulangi di Manado. Penemuan ini memicu minat yang besar dari komunitas ilmiah internasional.
Penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah dan mendapat perhatian luas karena membuktikan keberadaan coelacanth di perairan Indonesia, memperluas area distribusi yang diketahui dari spesies purba ini.
Penemuan coelacanth di Manado menunjukkan bahwa perairan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa dan mengandung spesies-spesies yang belum sepenuhnya dieksplorasi.
Keberadaan coelacanth di Indonesia memberikan kesempatan bagi para ilmuwan untuk mempelajari lebih lanjut tentang evolusi dan biologi spesies ini, serta kondisi ekologi yang mendukung keberadaannya.
Penemuan ini juga meningkatkan kesadaran tentang pentingnya konservasi habitat laut untuk melindungi spesies langka dan terancam punah.
Penemuan coelacanth di Manado adalah tonggak penting dalam ilmu pengetahuan dan memberikan wawasan baru tentang sejarah kehidupan di bumi, serta menegaskan pentingnya perlindungan lingkungan laut.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait
