MANADO, iNewsManado.id - Calon Legislatif (Caleg) DPRD Kota Manado dari Partai Gerindra daerah pemilihan (Dapil) Singkil-Mapanget, Alexander Timothy Manueke (23) akan fokus ke dunia pendidikan dan ekonomi jika nanti terpilih sebagai anggota dewan nanti.
Mothy, sapaan akrabnya mengatakan untuk pendidikan, dia akan memberikan pendidikan paket A, B dan C gratis untuk masyarakat di Singkil-Mapanget yang putus sekolah.
Dia fokus ke pendidikan karena prihatin dengan situasi yang ditemui di dapilnya dimana ternyata masih banyak warga yang putus sekolah.
"Ternyata cukup banyak yang putus sekolah, dari 20 titik yang saya turun, bahkan ada 1 titik dimana 30 orang yang hadir, 10 di antaranya putus sekolah," kata Mothy, Sabtu (10/2/2023).
Itulah yang membuatnya mejadikan pendidikan sebagai perhatiannya kedepan sehingga tidak ada lagi alasan untuk putus sekolah.
Pendidikan paket A, B dan C ini kata putra dari Rektor Universitas Nusantara Manado, Teddy Manueke dan Susan Margaret Palilingan itu mendapatkan ijazah resmi dan bisa dipakai untuk lanjut kuliah atau kerja.
"Ada dua yang lulus paket ini mendapatkan ijazah SMA dan dicoba mendaftar di Unsrat lulus di Fakultas Hukum," ujarnya.
Selain itu, Mothy memiliki program kuliah gratis di kampus Universitas Nusantara Manado. Program ini kata dia sudah jalan jauh sebelum dirinya mencalonkan diri.
"Jadi di kampus kami ada program kuliah 4 tahun tidak membayar tapi dia ganti dengan pekerjaan-pekerjaan kecil di kampus, itu saya gabungkan dengan program paket A, B dan C tadi," tuturnya.
Dari sisi ekonomi, dia punya program paket bahan pokok setiap bulan selama lima tahun yang sudah dia jalankan. Nantinya untuk Kepala Keluarga (KK) yang sudah menerima akan diberikan kartu berbentuk seperti KTP.
"Namanya kartu ATM, singkatan dari Alexander Timothy Manueke. Pemegang kartu ini nanti akan mendapatkan bahan pokos setiap bulan selama lima tahun. Target saya 500 KK untuk peserta program ini di Singkil Mapanget," jelas Mothy.
Pemilu ini kata Mothy bukan hanya memilih yang terbaik tapi mencegah yang terburuk untuk berkuasa. Golput adalah pilihan tapi bukan pilihan yang baik, oleh karena itu dia mengajak kepada anak-anak muda milenial dan gen z untuk menggunakan hak pilihnya.
"Jadi jangan sampai kita sia-siakan, masa depan kita selama lima tahun kita yang tentukan pada tanggal 14 Februari nanti, jadi jangan lupa para milenial dan gen z karena masalah jaman now harus diselesaikan secara jaman now oleh orang-orang jaman now," pungkasnya.
Editor : Subhan Sabu
Artikel Terkait