KOTAMOBAGU, iNewsManado.com - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terus mendorong program Marijo Bakobong melalui Petani Unggulan Bank Indonesia (PUBI) Sulut.
Program Marijo Bakobong menunjukkan hasil bagi pemenuhan kebutuhan komoditas strategis seperti bawang merah. Kelompok Tani Berkah di Kelurahan Pobundayan, Kota Kotamobagu, melakukan kegiatan panen raya bawang merah di lahan seluas 5.000 m2 yang diperkirakan menghasilkan lebih dari 5 ton.
Kegiatan ini dihadiri oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia ProvinsiSulut, Dinas Pertanian Prov. Sulut, Dinas Pertanian Kota Kotamobagu, dan Lurah Pobundayan Kotamobagu.
Kepala KPw BI Sulut Andry Prasmuko mengatakan di samping bawang merah, kelompok tani ini juga melakukan penanaman perdana komoditas tomat di lahan seluas 1,4 ha yang diperkirakan akan membuahkan hasil di Maret 2024.
"Seluruh hasil panen dari Kelompok Tani Berkah dipasarkan di Kotamobagu untuk mendukung ketersediaan pasokan yang berdampak pada stabilitas harga dan tingkat inflasi terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 2024," kata Andry Prasmuko, Sabtu (13/1/2024).
Hilirisasi produk juga dilakukan oleh Kelompok Tani Berkah, bekerja sama dengan kelompok subsisten yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga untuk membuat produk turunan berupa bawang goreng yang bernama Bareng Mami. Melalui pengolahan produk turunan ini, hasil panen dapat dioptimalkan seiring dengan kesejahteraan yang meningkat.
Ke depan kata Andry, upaya pengendalian inflasi khususnya di Kotamobagu perlu terus diperkuat. Mengingat capaian inflasi Kotamobagu cenderung tinggi di akhir tahun 2023 yaitu 3,40 persen (yoy) yang disebabkan oleh lonjakan harga komoditas barito.
"Ketersediaan pasokan perlu terus dijaga baik melalui peningkatan produksi lokal maupun implementasi Kerja sama Antar Daerah (KAD)," pungkasnya.
Editor : Subhan Sabu
Artikel Terkait