Sigloch menjelaskan bahwa negara-negara Nordik, relatif baru-baru ini, mengalami peningkatan dan penurunan gletser di atas batuan dasar mereka setiap 41.000 tahun. Selain itu, negara-negara Nordik memiliki "topografi yang sangat tinggi", karena mantel di bawah wilayah tersebut sangat hangat.
Kombinasi topografi tinggi dan aksi gerusan gletser telah menghasilkan fjord yang dalam. Kondisi itu, meninggalkan potongan-potongan batu mencuat di mana-mana. "Mantel hangat mengembang dan mendorong benua dan lautan yang ada di atasnya," kata Sigloch.
Terpilihnya Swedia dan tetangganya sebagai negara dengan pulau terbanyak, menimbulkan perdebatan tentang apa itu definisi pulau? Bagi kebanyakan orang, sebuah pulau hanyalah petak tanah yang dikelilingi oleh air.
Tetapi mengapa Australia, yang sangat cocok dengan deskripsi ini, dianggap sebagai benua. Sedangkan Greenland, yang hanya tiga kali lebih kecil dan memiliki atribut serupa, dijuluki "pulau terbesar di dunia" oleh Britannica.
Siglock menjelaskan bahwa pulau-pulau di Swedia sebenarnya bukan pulau sama sekali. Mereka daratan yang sama kontinentalnya; hanya kebetulan mencuat dari air. Tapi dalam bahasa sehari-hari, mereka disebut pulau, karena ukurannya sangat kecil.
Editor : Norman Octavianus
Artikel Terkait