KEBERADAAN Pulau Pondang di Desa Motandoi Selatan, Kecamatan Pinolosian Timur, Bolsel, jadi destinasi wisata saat ini. Keindahan pantai berpasir putih jadi daya tarik. Jarak tempuh dari Kota Kotamobagu memakan waktu hampir 2 jam. Warga berbondong-bondong ke tempat ini jika masuk liburan.
Pulau Pondang. (Foto: facebook/istimewa)
Namun, di balik keindahan Pulau Pondang, ternyata ada kisah menarik dimasa lalu terkait keberadaan Pulau Pondang.
Papa Adit, warga Motandoi Selatan dihubungi iNewsManado mengungkapkan, Pulau Pondang awalnya disebut Pulau Lampu.
Penamaan itu diberikan dimasa penjajahan Belanda. Sekarang juga ada destinasi wisata Pulau Lampu di Desa Perjuangan, Pinolosian Timur. Menurut Papa Adit, Pulau Lampu di Desa Perjuangan dahulunya disebut Pulau Pondang.
Dari historis keberadaan Pulau Pondang, dimasa lalu dijadikan tempat pembantaian manusia oleh Tentara Belanda. Tak heran, warga di Motandoi Selatan sempat menemukan tengkorak kepala manusia di situ. Namun, karena sejarahnya sudah diketahui, warga hanya menjadikan penemuan tengkorak kepala manusia hal yang biasa.
Di Pulau Pondang juga, perlu diketahui, banyak warga yang menemukan sejumlah jenis batu-batuan langka, contoh Batu Akik. Keberadaan Batu Akik bahkan bisa ditemukan secara gampang karena hanya mencari bebatuan besar dan dihancurkan.
Yang paling menarik di Pulau Pondang adalah keberadaan harta karunnya. Mungkin sebagian orang sukar memercayai hal ini. Namun, menurut Papa Adit, pada Tahun 1990 di Pulau Pondang, sebuah kapal berasal dari Jawa berkunjung di pulau itu. Sejumlah orang yang berada di kapal mengajak masyarakat sekitar untuk membersihkan Pulau Pondang.
Menurut Papa Adit, awalnya kedatangan orang Jawa tersebut di Pulau Pondang untuk membuat menara, seperti dijelaskan kepada warga sekitar. Namun, menurut Papa Adit itu Cuma siasat, karena tujuan utama kedatangan mereka karena telah mendeteksi keberadaan harta karun.
“Mereka membawa tiga peti berisi emas batangan. Warga pun mendapati lokasi yang sudah berlubang dengan bentuk lubang mirip peti,” ujar Papa Adit, Sabtu (29/1/2022).
Menurut Papa Adit, keberadaan harta karun di Pulau Pondang tetap menjadi daya tarik. Banyak warga pendatang yang coba mencari keberadaan emas batangan yang diduga terkubur di Pulau Pondang.
Editor : Fabyan Ilat