4. Gunung Awu
Gunung Awu. Foto/Istimewa
Gunung Awu berada di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Propinsi Sulawesi Utara dengan ketinggian 1320 mdpl. Tahun 1711 erupsi mengakibatkan daerah antara Tabuhan dan Tahuna hancur. Sekira 3.000 orang, 2.030 orang di Kendhar, di antaranya raja Syamsialam, 70 orang di Koloza dan 408 orang di Tahuna menjadi korban.
5. Gunung Ruang
Gunung Ruang. Foto/Istimewa
Bahaya erupsi Gunung Api Ruang terutama berupa hempasan awan panas dan aliran lava yang dapat melanda seluruh pulau. Sedangkan, bahaya terhadap pulau di sekitarnya yang berdekatan dapat berupa jutuhan bom vulkanik, lapili sampai abu yang mungkin masih panas. Bahaya lahar hanya terbatas di Pulau Ruang saja.
6. Gunung Tangkoko
Erupsi Gunung Tangkoko bersifat explosif dan efusif, explosif merupakan erupsi dengan produk berupa abu, lapilli maupun bom vulkanik, sedang efusif adalah lelehan berupa aliran lava. Sejarah erupsi Gunung Tangkoko tercatat sejak tahun 1680, periode erupsi terpendek berjarak 3 tahun dan yang terpanjang 107 Tahun, peningkatan kegiatan terakhir terjadi tahun 1952.
Gunung api yang terletak di Kota Bitung pada ketinggian 1149 mdpl ini merupakan gunung api strato yang mempunyai kawah besar dan dalam serta gunung api parasit Gunung Batu Angus dengan ketinggian 700 mdpl. Gunung Tangkoko berbentuk elips dengan ukuran kawah 2 km x 1 km dan kedalaman 200 m.
Gunung Ambang. Foto/Istimewa
Gunung ini terletak di Kabupaten Bolmong Timur.
Sejarah erupsi Gunung Ambang tercatat pada Juli 1839, berupa tembusan solfatara dengan tekanan yang kuat dan suhunya berkisar antara 100o C - 123oC.
Menurut penduduk Desa Purworejo telah muncul dua lubang tembusan baru yang besar, dengan tekanan gas yang sangat tinggi, yaitu dekat Kali Putih sebelah timur dan pada lereng kawah sebelah utara. Gejala awal munculnya tembusan solfatara ini didahului dengan gempabumi yang getarannya terasa hingga di Desa Purworejo.
Itulah gunung berapi di Sulawesi Utara. Semoga bermanfaat.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait