Bukan hanya orang Eropa yang memiliki banyak versi tentang nama Manado. Etnis dan sub etnis di Sulawesi Utara pun memiliki nama yang berbeda tentang Manado. Manado dalam bahasa tua Tombulu disebut Manaror, sub etnis Tontemboan menyebutnya Manarow, etnis Sangihe menyebutnya Manaro.
Tak satu pun etnis dan sub etnis di Sulawesi Utara yang menyebut Manado mirip dengan apa yang didengar oleh Simao d’Abreu dan yang ditulis oleh Antonio Galvao, yaitu Manada.
Hari jadi Kota Manado ditetapkan tanggal 14 Juli 1623 yang merupakan momentum dalam mengemas tiga peristiwa bersejarah sekaligus.
Pertama tanggal 14 yang diambil dari peristiwa heroik yaitu peristiwa Merah Putih 14 Februari 1946 yakni saat para putra daerah bangkit dan menentang penjajahan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Kemudian bulan Juli diambil dari unsur yuridis yaitu Juli 1919, yaitu munculnya Besluit Gubernur Jenderal tentang penetapan Gewest Manado sebagai Staatgemeente dikeluarkan dan tahun 1623 yang diambil dari unsur historis, yaitu tahun di mana Kota Manado dikenal dan digunakan dalam surat-surat resmi.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait