Ia menjelaskan bahwa pataka Polda Sulut "Maesa'an Waya" pada dasarnya merupakan lambang atau simbol persatuan.
"Sebagai simbol tersebut, semua personel Polda Sulut tentunya harus menghormatinya dan merasa bangga. Salah satu cara melakukannya adalah dengan menjalankan tradisi pemuliaan nilai-nilai dari simbol tersebut," jelas Kombes Pol Iis Kristian.
Lebih lanjut, upacara pencucian pataka Polda Sulut juga dapat diartikan sebagai momen untuk membersihkan, memperbaiki, dan melakukan introspeksi diri.
"Diharapkan bahwa seluruh personel Polda Sulut semakin bangga dan menghormati simbol persatuan ini. Hal ini akan menjadi semangat tersendiri bagi anggota Bhayangkara untuk bekerja dengan lebih maksimal dalam melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat," pungkas Kombes Pol Iis Kristian.
Editor : Subhan Sabu
Artikel Terkait