MANADO, iNewsManado.com - Dua kakak beradik penjual kue keliling ini tak percaya mimpi mereka untuk bisa naik haji akhirnya kesampaian. Ditemui di Wisma Haji Sulawesi Utara, Nur Mato (71) bercerita kalau awalnya dia tidak yakin bisa menunaikan ibadah haji ke tanah suci.
Sejak suaminya meninggal pada tahun 1997, dia pun harus membesarkan tiga anaknya sendiri sambil berjualan kue keliling.
Hasil dari kue buatannya sendiri dipakai untuk biaya kehidupan sehari-hari dan biaya sekolah anak-anaknya. sisanya dia sisihkan untuk ditabung.
"Saya menabung di bank Muamalat. Saya tanya ke petugas bank apakah saya yang hanya penjual kue keliling ini bisa naik haji. kata petugasnya bisa, yang penting usahakan isi nomor porsi haji sebesar Rp25 juta," tutur Oma Nur sambil berurai air mata, Jumat (16/6/2023).
Dia pun kian gigih berjualan kue keliling di Kelurahan Perkamil Kecamatan Paal Dua Setiap hari dia sisihkan uang Rp100 ribu hasil jualan kue untuk ditabung.
Hingga akhirnya pada 2013 dia bisa mengisi nomor porsi haji, dan bisa naik haji lima tahun depan.
Sayangnya selama lima tahun menunggu, mimpinya untuk naik haji tertunda karena jamaah bertambah banyak. Pada 2020 mimpinya kembali tertunda karena adanya pandemi Covid-19.
Editor : Subhan Sabu
Artikel Terkait