"Ini adalah bagian dari pembinaan tradisi dalam memperingati Hari Bhayangkara ke-77. Air suci ini akan dikumpulkan dari seluruh Polda dan dikirim ke Jakarta untuk disatukan. Setelah disatukan, dilakukan prosesi penyucian pataka-pataka Polri," ujar Irjen Pol Setyo Budiyanto.
Prosesi pengambilan air suci di Watu Pinawetengan juga melibatkan tokoh adat dan Tonaas serta disambut dengan Tari Kabasaran.
"Dalam tugas pengambilan air suci, kami menugaskan Wadansatbrimob Polda Sulut. Dari perjalanan sampai kembali ke Mapolda Sulut, dilakukan upacara penyerahan air suci," jelas Irjen Pol Setyo Budiyanto.
Beliau berharap bahwa prosesi penyucian pataka dapat memberikan makna dan filosofi dalam membersihkan hal-hal yang tidak baik.
"Melalui penyucian pataka, kami ingin mengurangi hal-hal yang tidak baik, menghindari masalah yang tidak diinginkan. Anggota polisi juga semakin menyadari pentingnya untuk tidak melanggar aturan," kata Kapolda.
"Dengan demikian, pelayanan kepada masyarakat menjadi prioritas utama, sehingga masyarakat dapat merasa aman dan nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari di Sulawesi Utara," tambah Irjen Pol Setyo Budiyanto.
Editor : Subhan Sabu
Artikel Terkait