Keutamaan Puasa Sunnah Syawal, Seperti Berpuasa Setahun Penuh

Subhan Sabu
Idealnya puasa sunah Syawal dilakukan selama enam hari, dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri, yakni pada 2-7 Syawal. (Foto: Freepik.com)

MANADO, iNewsManado.com - Puasa selama enam hari di bulan Syawal atau biasa disebut dengan puasa sunnah Syawal merupakan salah satu puasa sunnah yang dianjurkan dalam Islam. Puasa ini dimulai sejak 2 Syawal atau selang sehari setelah Hari Raya Idul Fitri.

Rasulullah saw sendiri pernah menjelaskan bahwa orang yang melakukan enam hari puasa Syawal setelah satu bulan puasa Ramadhan, maka ia akan memperoleh pahala senilai satu tahun berpuasa. Dalam satu hadits beliau bersabda: 

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتَّاً مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ 

Artinya, “Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim)

Berikut adalah lima keutamaan puasa sunnah Syawal sebagaimana dikutip dari NU Online

1. Penyempurna puasa Ramadhan 

Salah satu manfaat ibadah sunnah adalah sebagai penyempurna ibadah fardhu. Sebagaimana shalat sunnah rawatib (qabliyah dan ba’diyah) yang bisa menjadi penyempurna bagi shalat fardhu, demikian juga puasa sunnah Syawal bisa menjadi penyempurna puasa Ramadhan. 

2. Pahala puasa satu tahun 

Dalam Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 160 dijelaskan bahwa setiap satu amal ibadah akan dibalas pahala sepuluh kali lipatnya. Mengacu pada penjelasan ini, jika dikalkulasikan maka satu bulan puasa Ramadhan dikali 10 sama dengan 10 bulan, kemudian 6 hari puasa Syawal dikali 10 sama dengan 2 bulan. Jadi 10 bulan ditambah 2 bulan sama dengan 12 bulan atau satu tahun. 

3. Tanda diterimanya puasa Ramadhan 

Salah satu ciri-ciri diterimanya amal ibadah adalah konsistensi melakukan ibadah yang lain setelah ibadah pertama selesai. Begitupun dalam puasa Ramadhan. Salah satu ciri-ciri diterimanya puasa Ramadhan adalah seseorang melakukan puasa sunnah Syawal setelahnya. 

4. Sebagai tanda syukur 

Melaksanakan puasa sunnah Syawal merupakan bukti syukur seorang hamba karena selama bulan Ramadhan telah memperoleh anugerah dari Allah swt baik berupa ibadah-ibadah yang bisa dijalani di dalamnya ataupun ampunan yang dijanjikan bagi orang yang beribadah selama bulan puasa. 

Rasulullah saw bersabda, 

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ [وفي رواية]: مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ   

Artinya, “Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” [dalam riwayat lain]: “Siapa saja yang menghidupkan malam hari bulan Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” (HR Bukhari dan Muslim) 

5. Menjaga konsistensi ibadah 

Selesainya bulan Ramadhan bukan berarti ibadah-ibadah di dalamnya terputus. Umat Muslim dianjurkan untuk tetap menjaga konsistensi ibadah tersebut. Salah satunya adalah dengan berpuasa sunnah Syawal sebagai bukti konsistensi puasa yang sudah dilakukan selama Ramadhan

Editor : Subhan Sabu

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network