Kondisi terjadinya guguran yang meningkat menunjukan peningkatan suplai magma ke permukaan yang menyebabkan penambahan material kubah dan juga ketidakstabilan pada kubah lava.
"Pergerakan magma kepermukaan dalam laju rendah ini kemungkinan akan diikuti dengan terjadinya erupsi efusif," ucapnya.
Gunung api Karangetang merupakan gunungapi paling aktif di Indonesia dengan seringnya mengalami kejadian erupsi hampir setiap tahun. Karakteristik erupsinya berupa erupsi eksplosif tipe strombolian serta pertumbuhan kubah lava yang sering diikuti oleh kejadian guguran lava.
Bahaya gunung api Karangetang umumnya diakibatkan oleh guguran lava dari kubah lava dan bahaya sekunder berupa laha. Risiko bahaya semakin tinggi karena daerah di sekitar Gunungapi Karangetang memiliki jarak antara batas pantai dengan pusat erupsi hanya lebih kurang 4 km dan di dalamnya terdapat banyak pemukiman.
"Dalam tingkat aktivitas Level IlI (Siaga) masyarakat/pengunjung/wisatawan pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2.5 km dari kawah Utama serta 3.5 km pada sektor selatan dan tenggara," tuturnya.
Editor : Donald
Artikel Terkait