Keutamaan Menyantuni Anak Yatim dan Keistimewaannya dalam Islam

Intan Afika Nuur Aziizah
Keutamaan menyantuni anak yatim dan keistimewaannya dalam Islam. (Foto ilustrasi: Freepik)

JAKARTA, iNews.id – Keutamaan Menyantuni anak yatim pada dasarnya merupakan sebuah amalan dan akhlak yang mulia di mata Allah SWT dan juga bagi sesama manusia. Terlebih lagi jika seorang anak tersebut masih kecil dan belum dapat berdiri sendiri. 

Keutamaan menyantuni anak yatim sangat banyak, baik di dunia maupun di akhirat. Hal itu salah satunya karena kedudukan anak yatim dalam Islam begitu istimewa. Alquran secara tegas menyatakan anak yatim adalah sosok yang harus dikasihi, dipelihara dan diperhatikan. 

Allah SWT berfirman: "Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah, 'Memperbaiki keadaan mereka adalah baik,'" (QS. Al-Baqarah [2]: 220). 

Perlu diketahui, batasan bagi seorang anak masih disebut anak yatim adalah sampai orang tersebut telah dewasa atau baligh. Sebagaimana penjelasan Rasulullah SAW dalam sebuah hadits: “Tidak ada keyatiman setelah mimpi.” (HR Abu Daud). 

Mimpi dalam hadits di atas maksudnya adalah mimpi basah yang menjadi penanda baligh. Selain itu, tanda baligh lainnya adalah tumbuhnya rambut kemaluan, sudah haid bagi anak perempuan, serta sudah mencapai umur 15 tahun. 

Nah, berikut telah dirangkum oleh MNC Portal Indonesia mengenai tujuh keutamaan menyantuni anak yatim, dikutip dari kanal YouTube VDVC religi. 

1. Meraih peluang dekat dengan Rasulullah SAW di surga

Orang yang memelihara anak yatim akan masuk surga berdekatan dengan Rasulullah SAW. Pasalnya, kedekatan itu seperti jari telunjuk dengan jari tengah. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

“Aku dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini,” kemudian beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkannya sedikit.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa’d). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Ath-Thalaq: 4892. Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah’an Rasulillah: 1841. Sunan Abi Daud, Kitab Al-Adab:4483).

2. Pemelihara anak yatim dijamin masuk surga

Jika para pemelihara anak yatim tidak bisa menjadi teman Rasulullah di surga karena suatu hal tertentu, namun ia akan tetap dijamin masuk surga. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

“Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslimin, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR. Tirmidzi dari Ibnu Abbas). (Lihat Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah’an Rasulillah: 1840).

3. Diberi predikat abrar (saleh atau taat kepada Allah)

Keutamaan menyantuni anak yatim dan memberi makan mereka beserta orang miskin merupakan tanda orang-orang yang abrar. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan (abror) minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. Yaitu mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.” (QS. Al-Insan: 5-6).

4. Memperoleh pertolongan dari Allah SWT

Menyantuni anak yatim dengan berbagai bentuk kepedulian nyata merupakan ibadah yang akan mendatangkan pertolongan Allah SWT. Menyantuni anak yatim juga bisa menghilangkan segala kesulitan yang dialami umat Muslim di dunia. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan orang mukmin di dunia maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang meringankan kesulitan orang mukmin di dunia maka Allah akan meringankan kesulitannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib orang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. (HR. Muslim dan Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Al-Adab: 5557).

5. Menghindarkan dari siksa akhirat yang pedih

Keutamaan menyantuni anak yatim selanjutnya adalah menghindarkan dari siksa akhirat yang pedih. Allah SWT tidak akan menyiksa umat Muslim yang menyayangi anak yatim di hari kiamat kelak. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

“Demi Yang Mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya. (HR. Thabrani dari Abu Hurairah). (Imam Ath-Thabrani, Al-Mu’jam Al-Ausath, VIII/346. Hadist no. 8828).

6. Investasi amal untuk akhirat

Menyantuni anak yatim adalah investasi amal di akhirat. Amalan sedekah jariah yang telah umat Muslim berikan kepada anak yatim tak akan terputus meski orang tersebut sudah meninggal karena anak yatim akan selalu mendoakannya. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

“Jika manusia mati maka terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).

7. Menggapai keberuntungan dan menjadi yang terbaik

Menyantuni anak yatim merupakan salah satu bentuk ibadah sosial dalam rangka amar makruf, yakni mengajak kebaikan. Selain itu juga termasuk nahi mungkar (melarang berbuat maksiat). Maka, siapapun umat Muslim yang menyantuni anak yatim akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.

“Siapa saja yang menyeru kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya itu.” (HR. Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud dari Abu Mas'ud). 

Editor : Norman Octavianus

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network