MANADO, iNewsManado.com - Kelenteng tertua di Manado akan diulas lengkap pada artikel kali ini. Adalah Kelenteng Ban Hin Kiong, yang terletak di Jalan DI Panjaitan, Manado, Sulawesi Utara.
Kelenteng Ban Hin Kiong jadi Kelenteng tertua di Manado karena di bangun pada tahun 1819 silam. Kelenteng Ban Hin Kiong saat ini berusia 204 tahun!
Ban Hin Kiong terdiri dari tiga kata, ban berarti 10.000 atau banyak, hin berarti kelimpahan, dan kiong yang artinya istana.
Kini, Kelenteng Ban Hin Kiong menjadi Kelenteng yang destinasi wisata religi bagi wisatawan lokal maupun asing yang berkunjung ke Manado. Kelenteng tertua di Manado ini awalnya di bangun masih menggunakan bambu. Pada tahun 1839, di Kelenteng Ban Hin Kiong di bangun rumah abu atau Kong Tek Su.
Dirangkum berbagai sumber, pada tahun 1970 kelenteng Ban Hin Kiong pernah dibakar sekelompok orang dan atas beberapa umat, proses renovasi kelenteng dilakukan. Diketahui, sampai saat ini telah terjadi beberapa kali renovasi di kelenteng tersebut hingga di bangun tiga lantai.
Renovasi kelenteng Ban Hin Kiong sangat unik diberbagai sisinya.
Gerbang kelenteng dicat dengan warna oriental yang khas serta keberadaan halaman depan yang luas. Ada juga tanaman perdu di luar pagar. Ada juga ornamen menyerupai kincir atau kipas yang ditempatkan.
Di atas atap bangunan utama kelenteng terdapat patung sepasang naga berhadapan yang tengah berebut mustika matahari. Ada lagi sepasang naga di belakang kedua naga yang ada di tengah. Di atas atap juga ada empat ornamen yang menyerupai rumah kecil yang biasanya berisi patung dewa.
Pun, ukiran sepasang burung Hong atau Phoenix terlihat indah bertengger di atas pintu utama maupun pintu samping kelenteng. Pintu masuk Kelenteng Ban Hing Kiong juga dijaga oleh sepasang arca singa (Cioksay)dan sepasang relief naga dengan detail cantik melingkar di pilar kelenteng sebagai penolak bala dan pelindung dari roh jahat.
Sementara itu, pada Kelenteng Ban Hing Kiong Manado ada sebuah altar dengan ornamen patung orang suci dalam pakaian perang yang indah, mungkin patung Kwan Kong. Panglima perang yang masyhur, Kaisar, atau pun orang yang dipercaya memiliki kelebihan atau kesucian semasa hidupnya, sering dipuja untuk mendapatkan berkah spiritual maupun berkah kehidupan. Ada pula altar Tri Nabi Agung, yaitu Lao Tze, Buddha dan Kong Hu Cu yang berada di lantai dua Kelenteng Ban Hing Kiong. Hiolo berwarna keemasan dengan detail ornamen yang indah terlihat menghiasi altar ini.
Altar lainnya disediakan bagi arca Thian Siang Seng Bo dan Kong Tek Cun Ong. Di lantai tiga kelenteng disimpan dua buah meriam antik berukuran sedang yang ditempatkan di sisi kiri kanan ruangan. Meriam antik dengan ornamen indah ini konon merupakan hadiah dari VOC, yang logo dan tahun pembuatannya masih terlihat dengan sangat jelas pada batang meriam, dengan meriam tertua bertahun pembuatan 1778.
Keberadaan kelenteng sendiri tidak lepas dari campur tangan pemerintah Hindia Belanda yang pada waktu itu membangunan pemukiman - pemukiman yang berdasarkan etnis. Ada etnis China, Arab, termasuk Minahasa.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait