Waspada! Kejahatan Siber Berkedok Film Spider-Man : No Way Home Merajalela

Intan Rakhmayanti Dewi
Spiderman: No Way Home. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Film superhero garapan Marvel, Spider-Man: No Way Home telah tayang perdana di bioskop pada 15 Desember lalu.
Di tengah euforia seputar perilisan film Spider-Man terbaru itu, perlu ada beberapa hal yang perlu diwaspadai. 

Pasalnya para pelaku kejahatan siber tengah mengintai dengan berkedok seputar informasi-informasi menarik yang membahas berbagai kontroversi dan analisa serta memberikan link unduhan film terbaru Spider-Man. 

Para peneliti Kaspersky mengamati aktivitas intensif dari para penipu online menjelang pemutaran perdana film dan menemukan banyak contoh situs web phishing yang dibuat untuk mencuri detail bank pengguna. 

“Setiap orang yang pernah menjadi penggemar Spidey memiliki teorinya masing-masing tentang film tersebut, yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber," kata Tatyana Shcherbakova, pakar keamanan di Kaspersky, dalam keterangan tertulis, Jumat (17/12/2021). 

Agar dapat menonton film superhero terbaru jelang pemutaran perdananya, pengguna diminta untuk mendaftar dan memasukkan informasi kartu kredit. 

Setelah itu, uang akan didebit dari kartu pengguna dan data pembayaran dikumpulkan oleh para pelaku kejahatan siber, dan tentu saja tidak ada penayangan film yang tersedia. 

Untuk memberikan daya tarik pada halaman phishing, para pelaku kejahatan siber tidak menggunakan poster resmi dari film, melainkan fanart yang menampilkan semua aktor Spider-Man. 

Dengan poster seperti itu, para pelaku kejahatan siber ingin menarik lebih banyak perhatian para penggemar. 

Selain itu, banyak pengguna tidak hanya berusaha mengunduhnya melalui situs online. Sayangnya film baru tersebut dijadikan sebagai penyamaran file berbahaya yang tersembunyi.

Dalam kebanyakan kasus yang dianalisis, peneliti Kaspersky menemukan bahwa pengunduh dapat menginstal program lain yang tidak diinginkan. 

Tak hanya itu, terdapat juga Adware bahkan Trojan program berbahaya yang bisa membuat pelaku kejahatan siber melakukan tindakan yang tidak diizinkan oleh pengguna, seperti mengumpulkan informasi, mengubah data atau mengganggu kinerja komputer. 

Editor : Norman Octavianus

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network