Stop Antibiotik Berlebihan, Ini Cara Tepat Atasi Diare pada Anak

Tim iNewsManado
Ilustrasi. (Istimewa)

Berdasarkan uraian di atas, diare yang dapat diobati menggunakan antibiotik hanyalah diare akibat infeksi bakteri dan parasit (antiprotozoa).

Untuk mengetahui apakah diare yang dialami anak akibat infeksi bakteri atau parasit, Anda harus membawanya ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan. 

Infeksi bakteri terkadang sulit dibedakan dengan infeksi virus. Namun, diare akibat infeksi bakteri biasanya ditemukan di tempat-tempat yang tidak terdapat sarana air bersih dan sanitasi yang buruk.

Demam berkepanjangan lebih dari 40 derajat Celsius, atau adanya darah dan mukus (cairan kental seperti ingus) pada tinja anak, umum terjadi ketika ia mengalami diare akibat infeksi bakteri.

Diare akibat infeksi virus, bakteri, maupun parasit bersifat menular. Namun, tidak selalu dibutuhkan antibiotik untuk menangani diare anak ini.

Hal penting yang perlu diketahui orang tua atau pengasuh jika anak mengalami diare adalah pastikan anak meminum air yang banyak. Dengan demikian, dehidrasi dan penyebaran diare dapat dicegah.

Untuk mengetahui apakah antibiotik dibutuhkan atau tidak untuk diare anak, bawalah ia ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Jika terdapat beberapa indikasi bahwa diare yang dialami anak disebabkan oleh bakteri, atau telah dilakukan pemeriksaan laboratorium, maka antibiotik boleh diberikan untuk mengatasinya. 

Ada beberapa jenis antibiotik yang dapat diberikan untuk mengatasi diare pada anak, di antaranya:

1. Cotrimoxazole

Cotrimoxazole merupakan kombinasi antibiotik trimethoprim dan sulfamethoxazole dengan perbandingan 1:5. Bisa dibilang, antibiotik inilah yang paling popular diberikan pada orang diare.

Dosis yang diberikan bervariasi tergantung usia dan berat badan anak.

  • Pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun 240 mg: berikan setiap 12 jam.
  • Anak berusia 6-12 tahun membutuhkan dosis 480 mg, dan usia di atas 12 tahun dapat diberikan hingga 960 mg setiap 12 jam.

Obat tidak boleh diberikan orang dengan gagal ginjal dan gangguan fungsi hati yang berat.

2. Amoxicillin

Amoxicillin mungkin adalah antibiotik yang paling populer di Indonesia. Sayangnya, obat ini terlalu sering digunakan walaupun tanpa indikasi.

Pada anak usia 1 bulan hingga 10 tahun dapat diberikan dosis 10 mg/kgBB per kali pemberian. Pemberiannya dilakukan sebanyak tiga kali sehari.

3. Azithromycin

Azithromycin adalah antibiotik golongan makrolid yang terbukti ampuh untuk mengatasi berbagai bakteri yang terdapat di usus. Antibiotik ini juga dapat digunakan untuk mengatasi diare anak.

Dosis pada anak usia 6 bulan ke atas adalah 10 mg/kgBB sehari sekali selama tiga hari.

Antibiotik ini tidak boleh diberikan pada anak yang mengalami gangguan fungsi hati
 

Editor : Fabyan Ilat

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network