JAKARTA, iNewsManado.com - Penerapan pengisian BBM melalui aplikasi MyPertamina ternyata mendatangkan persoalan baru.
Pengendara bingung karena dalam pengisian BBM, terjadi sejumlah kesalahan pendataan baik terkait kendaraan dan jenis BBM.
Salah satu contoh, Misalkan saja, kendaraan Suzuki Karimun yang terdaftar dengan bahan bakar Biosolar. Kemudian, Isuzu Panther yang seharusnya berbahan bakar Biosolar, malah terdaftar menjadi pengguna Pertalite.
Hal ini tentu menjadi persoalan yang harus diselesaikan Pertamina, sebab naiknya harga BBM membuat pengendara lebih efektif menggunakan aplikasi MyPertamina.
Dilansir iNews.id, terkait hal itu Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, persoalan tersebut perlu dilakukan penelusuran lebih dalam dengan melakukan cek pada nomor polisi kendaraan, dan kesesuaian data yang diinput pemilik kendaraan.
“Itu harus kita cek, kalau ada nomor polisinya, bisa kita lihat apa benar (sesuai) dengan data yang diinput,” ujar Irto dikutip, Sabtu (10/9/2022).
Namun demikian, dia mengimbau agar pengguna kendaraan yang mengalami masalah dalam melakukan pendaftaran di MyPertamina bisa langsung menghubungi contac center Pertamina di nomor 135.
"Pemilik kendaraan (yang jenis BBM-nya tidak sesuai spesifikasi kendaraan) bisa melaporkan ke PCC 135 dengan melampirkan copy STNK-nya, untuk disesuaikan. Bila ada masukan atau ada yang ingin ditanyakan, silahkan disampaikan ke Pertamina Contact Center 135,” ucap Irto.
Sebagaimana diketahui, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan, penyaluran BBM bersubsidi melalui MyPertamina terhadap kendaraan roda 4 ini akan lebih tepat sasaran. Pasalnya, nanti tiap kendaraan akan memegang 1 QR Code saat membeli BBM.
Saat pengguna kendaraan itu hendak mengisi BBM, maka dia wajib memindai QR Code yang dimiliki dengan mesin EDC di SPBU Pertamina, sehingga ketika jenis kendaraan yang bisa mengisi BBM bersubsidi telah ditentukan pemerintah, khususnya untuk Pertalite, maka Pertamina sudah bisa mengatur sesuai CC-nya.
"Misalnya yang berhak hanya CC tertentu itu kita bisa langsung set dari kantor pusat, dari command center, jadi kita kunci. Jadi ketika kendaraan QR Code itu di-taping di EDC kita dan CC melebihi ketentuan, maka dispensernya enggak bisa ngocor," kata Nicke.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait