Ini 26 Provinsi Potensi Cuaca Ekstrem 28 Agustus 2022 hingga 2 September 2022

Ariedwi Satrio
Cuaca ekstrem landa 26 provinsi di Indonesia pekan depan. Foto/Istimewa

JAKARTA, iNewsManado.com - Cuaca ekstrem akan terjadi disejumlah provinsi di Indonesia. Prediksi Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), sekira 26 provinsi akan dilanda cuaca ekstrem pada 28 Agustus 2022 hingga 2 September 2022

Cuaca ekstrem Berdasarkan hasil analisis BMKG terdapat potensi adanya belokan atau perlambatan angin yang dapat meningkatkan pola konektifitas, diprediksi aktifnya fenomena MJO (Madden Julian Oscillation).

Hasil analisis BMKG, aktifnya gelombang jenis rossby dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan. BMKG hingga saat ini masih terus melakukan pemantauan terhadap kondisi dinamika atmosfer di Indonesia.

"Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 28 Agustus-3 September 2022," kata Deputi Bidang Meterologi BMKG, Guswanto kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (27/8/2022).

 

Sejumlah daerah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem selama sepekan ke depan sebagai berikut :

1.Aceh

2.Sumatera Utara

3.Sumatera Barat

4.Riau

5.Kep. Riau

6.Jambi

7.Bengkulu

8.Sumatera Selatan

9.Kep. Bangka Belitung

10.Lampung

11.Kalimantan Barat

12.Kalimantan Tengah

13.Kalimantan Timur

14.Kalimantan Utara

15.Kalimantan Selatan

16.Sulawesi Tenggara

17.Sulawesi Barat

18.Sulawesi Tengah

19.Sulawesi Selatan

20.Maluku Utara

21.Maluku

22.Papua Barat

23.Papua 

Sedangkan sejumlah daerah yang berpotensi terdampak hujan lebat dengan kategori siaga untuk periode tiga hari kedepan mulai 27 hingga 29 Agustus 2022 yakni sebagai berikut :

1.Bangka Belitung

2.Bengkulu

3.Sumatera Barat

4.Kalimantan Barat

5.Sulawesi Tengah

6.Maluku

 

BMKG mengimbau agar ada persiapan atau antisipasi sejumlah bencana di daerah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem. Di antaranya, memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

Kemudian, melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.

"Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh, dan menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang," katanya.

 

Editor : Fabyan Ilat

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network