JAKARTA, iNews.id - Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), untuk mencegah penularan COVID-19, ternyata banyak mendatangkan kerugian yang besar. Bahkan, dalam satu minggu saja, kerugian ditaksir mencapai Rp5,2 Triliun.
"PPKM itu satu minggu kita rugi Rp5,2 Triliun. Itu lapangan pekerjaan yang hilang berapa banyak, orang yang enggak kerja berapa banyak? Itukan harga yang sangat mahal," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, di Podcast Deddy Corbuzier, Rabu (10/11/2021).
Oleh karenanya, Luhut meminta masyarakat untuk bersabar melakukan mobilitas besar-besaran. Terutama, menjelang momentum yang berdekatan dengan Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Karena gini, pergerakan masyarakat yang terlalu besar, tanpa ada pemeriksaan dan pengendalian itu sama aja penyakit itu berpindah tempat lebih cepat. Tapi kan buat kita itu, kita mau super hati-hati atau kembali lagi nanti PPKM," jelasnya.
Luhut mengatakan, dengan latar belakang militer yang dimilikinya, tentu dia tidak berpikir terlalu singkat dalam tiap pengambilan keputusan.
Menurutnya, meskipun kasus COVID-19 di Indonesia telah landai, masyarakat jangan terlebih dulu bereuforia.
"Saya kan latar belakang tentara, jadi saya selalu konservatif melihat itu, jadi artinya bahasa militer kita, bertahap, bertingkat, berlanjut. Jadi jangan semua keliatan sudah bagus langsung bebas," ungkapnya. "Di operasi militer juga banyak begitu. Wah ini udah selesai nih, jadi kita rileks. Tau-tau justru disitu serangan itu. Sekarang dengan covid-19 ini sama juga. Delta varian ini kita enggak ngerti kelakuannya dengan benar masih banyak unknown sampai hari ini," pungkasnya.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait