MANADO, iNews.id — Polisi terus dalami kasus penembakan di Desa Saibuah, Posigadan, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara (Sulut) yang terjadi sekira pukul 10.30 Wita, Kamis (4/11/2021). Diketahui, tersangka menggunakan senjata kaliber 7,62 mm merk G.Steyer.
Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Jules Abraham Abast menerangkan, pemilik senjata tersebut atas nama Maikel Wongkar, merupakan salah satu Anggota Perbakin Sulut.
BACA JUGA: Penembakan di Sulawesi Utara, Setelah Tembak 2 Orang Tersangka Tembak Kepala Sendiri
“Dengan jenis senjata berburu laras panjang kaliber 7,62 mm merk G.Steyer,” ujar dia.
Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, berdasarkan keterangan saksi yang juga warga Sibuah, kejadian bermula dari mengkonsumsi minuman keras (miras) jenis cap tikus bersama-sama di rumah seorang warga yang tak jauh dari TKP.
BACA JUGA: Polisi Dalami Kasus Dugaan Penembakan di Sulawesi Utara yang Tewaskan Tiga Orang
“Kemudian korban Yunus Rompis dan tersangka A terlibat percekcokan hingga terjadi perkelahian,” ujar Abast kepada sejumlah awak media di Mapolda Sulut, Kamis (4/11/2021).
Lanjut dia, tersangka A menuju mobil dan mengambil senjata laras panjang dari mobil milik Maikel Wongkar. Melihat hal tersebut, Yunus Rompis langsung lari meminta perlindungan kepada Maikel Wongkar, yang merupakan bos dari tersangka A.
Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Jules Abraham Abast . (istimewa)
“Saat itulah tersangka A menembak korban Yunus Rompis sehingga membuat korban meninggal dunia,” terang Kombes Pol Jules Abraham Abast.
Setelah menembak Yunus Rompis, Maikel Wongkar berupaya mengambil senjata tersebut dari tangan A hingga memicu percekcokan.
BACA JUGA: Penembakan di Sulawesi Utara, Saksi Mata Ungkap Asal Muasal Tragedi Berdarah Renggut 3 Nyawa
“Tersangka A lalu menembak Maikel Wongkar yang juga mengakibatkan Maikel meninggal dunia. Setelah kejadian tersebut, diduga tersangka A melakukan bunuh diri dengan cara menembak kepalanya sendiri,” ucap Abast.
Dia menambahkan, ketiga jenazah direncanakan di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Manado untuk dilakukan visum maupun otopsi.
“Saat ini kami masih melakukan penyelidikan mendalam terkait berapa jumlah luka yang dialami maupun jenis lukanya seperti apa dan tidak menutup kemungkinan akan dilakukan uji forensik terkait senjata tersebut,” kata Kombes Pol Jules Abraham Abast.
Editor : Valentino Warouw