Jadi Ikon Kecantikan Hingga Hidup Boros
Harus menjadi pendamping hidup calon raja, ditambah masifnya perhatian yang diberikan masyarakat luas kepadanya, dirasa sangat sulit oleh Marie. Di sisi lain, Marie mengalami masa-masa kehidupan pernikahan yang sangat sulit. Ketika suaminya resmi naik tahta menjadi raja Prancis pada Mei 1774, Marie mendapat gelar Permaisuri Prancis dan Navarra.
Marie menjadi ikon kecantikan negeri itu. Usai resmi menjadi ratu, ia semakin ingin mengembangkan Versailles sebagai pusat mode, baik itu pakaian maupun kecantikan. Lambat laun, Marie gemar berfoya-foya dan hidup mewah.
Diketahui, ia sengaja membangun satu peternakan di halaman istana. Hal itu dimaksudkan agar Marie beserta para dayang-dayangnya bisa berpose sembari mengenakan kostum peternak, dan berpura-pura sebagai pemerah susu. Karena kehidupannya yang boros itu, Marie dicap sebagai ‘Ratu Boros’ atau ‘Madame Deficit’ di surat kabar. Bahkan, julukan itu juga tersebar melalui pamflet.
Ketika itu, aturan dari pihak kerajaan tegas mengatakan keluarga kerajaan tidak boleh mengenakan pakaian yang sama lebih dari sekali. Aturan tersebutlah yang membuat keborosan Marie semakin menjadi. Ia harus tampil lebih maksimal sebagai ratu Prancis dan ikon kecantikan.
Mati Tragis
Ketika Revolusi Prancis bergejolak di tahun 1789, rakyat mulai menyalahkan pemerintahan Raja Louis XVI yang dianggap tidak kompeten mengatur keuangan negara.
Prancis mengalami krisis moneter yang cukup parah. Sang Raja beserta para penasehatnya mengatur strategi untuk mengatasi permasalahan ini. Namun, rakyat tetap menunjukkan keberatannya.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait