Warr menjelaskan bahwa sampel yang dikumpulkan mengandung kadar garam yang tinggi, sekitar delapan kali lebih banyak dari air laut, serta konsentrasi uranium, helium radiogenik, neon, argon, xenon, dan kripton.
Mereka juga menemukan keberadaan hidrogen dan helium, yang keduanya merupakan sumber energi penting.
Temuan ini menawarkan sekilas difusi helium yang sebelumnya tak terlihat dari jauh di dalam planet ini. Sebuah proses penting untuk dipertimbangkan saat kita menghadapi kekurangan helium yang sedang berlangsung.
"Selama ada air dan batu, Anda akan melihat produksi helium dan hidrogen - dan itu tidak berarti ini harus terjadi hanya di Bumi. Jika ada air di bawah permukaan Mars atau planet berbatu lainnya, helium dan hidrogen juga dapat dihasilkan di sana, yang mengarah ke sumber energi lain,” kata Warr.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait