Menurut Ketua Kelompok Keramba Jaring Apung, Pupud Apipudin, kondisi ini merupakan kejadian tahunan yang disebabkan air yang lebih dingin naik ke permukaan akibat adanya pergerakan angin.
BACA JUGA: Ajaib, Anjing Shina Miliki DNA Serigala Jepang yang Punah 115 Tahun Silam
Namun untuk tahun ini, kejadiannya jauh lebih parah dibanding tahun sebelumnya. "Akibat dari kejadian ini hampir seluruh petani KJA mengalami kerugian yang cukup besar. Jika diakumulasikan dari keseluruhan petani, kerugiannya mencapai ratusan juta rupiah bahkan miliaran rupiah," ucap dia.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait