Selain menghadiri panen perdana, Bank Indonesia juga memperkenalkan inovasi dalam praktik pertanian berkelanjutan.
Untuk meminimalisir ketergantungan pada pupuk kimia yang harganya semakin tinggi, Bank Indonesia memberikan bantuan teknis (Bantek) berupa pelatihan pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan maggot atau larva lalat Black Soldier Fly (BSF).
Pelatihan ini diberikan kepada anggota kelompok tani cabai rawit Tumendang II dan juga Barokah dengan tujuan untuk membantu petani memproduksi pupuk organik yang lebih murah dan ramah lingkungan.
“Selain mendukung pengendalian inflasi, kami juga fokus pada keberlanjutan sektor pertanian. Dengan memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik berbasis maggot, kami berharap petani dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang semakin mahal dan sulit didapat, sekaligus membantu menjaga kesehatan lahan dan lingkungan," tutur Andry.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sangihe Franki Nantingkaseh juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dengan berbagai pihak salah satunya dengan Bank Indonesia dalam memperkuat sektor pertanian lokal.
“Kolaborasi untuk peningkatan produksi pangan lokal sangat penting dilakukan di Sangihe. Kami berupaya terus untuk menjalin kemitraan dengan berbagai pihak seperti dengan lembaga kemasyarakatan, lembaga keagamaan hingga saat ini kita menjalin kolaborasi dengan Bank Indonesia," kata Franki Nantingkaseh.
Editor : Subhan Sabu