get app
inews
Aa Read Next : Bersama Para PJU Polda Sulut, Kapolda Patroli Kamtibmas ke Tagulandang Pasca Erupsi Gunung Ruang

Ini Catatan Sejarah Panjang Erupsi Gunung Ruang Yang Kembali Meletus

Kamis, 18 April 2024 | 05:38 WIB
header img
Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro (Foto: Istimewa)

SITARO, iNewsManado.idErupsi Gunung Ruang masih berlangsung sampai saat ini sejak meletus pada Selasa (16/4/2024) malam. Saat ini, gunung yang berada di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) itu kembali erupsi dengan mengeluarkan hujan batu dan awan panas.

Dirangkum dari berbagai sumber, erupsi Gunung Ruang berulang kali terjadi dalam sejarah dan tercatat sejak tahun 1808, 1810, 1840, 1856, 1870, 1871, 1874, 1889, 1904, 1905, 1914, 1915, 1918, 1940, 1946, 1949 dan 2002.

Pada tahun 1808 Erupsi meledak dari kawah pusatnya. Seluruh tubuh gunung api tertimbun bahan letusan mengakibatkan Pulau Tangulandang sebelah barat dan selatan rusak namun tidak ada korban manusia. 27 - 28 Agustus 1870, terjadi erupsi agak kuat yang membuat Pulau Ruang rusak total, Rumah, hewan dan tumbuhan semuanya musnah. 

Tahun 1871 Erupsi diawali oleh gempa agak hebat yang terjadi di pertengahan Februari 1871, pada 2 Maret terjadi longsoran di puncak, pada 3 Maret malam terjadi lagi gempa, di udara terdengar suara gemuruh bagaikan erupsi dan tidak lama kemudian datang gelombang pasang melanda pantai Tagulandang. 

Gelombang itu tingginya diperkirakan sampai 25 m dan menyerang sejauh 180 m dari pantai. Gelombang pertama tak lama kemudian disusul oleh yang kedua. Di Buhias jatuh korban 300 sampai 400 orang. Erupsi Gunung api Ruang baru terjadi kemudian pada 9 dan 14 Maret, menyemburkan batu dan pasir. 

15 November 1874 terjadi erupsi hebat menyemburkan abu dan batuan pijar, asap erupsi membumbung dari kawah, longsoran meluncur di sepanjang lereng gunung api, tanaman banyak yang rusak dan rumah penduduk terbakar. 

Tahun 2002, erupsi yang bersifat eksplosif dengan tinggi kolom letusan mencapai kurang lebih 20 KM yang disertai dengan aliran awan panas dan melanda wilayah seluas 1,6 kilometer bujur sangkar. Sedikitnya 1.200 warga harus diungsikan dan sejumlah rumah warga hancur.

Setelah sempat tertidur selama 13 tahun, gunung api yang bertipe strato dengan ketinggian 725 meter dari atas pemukaan laut ini kembali erupsi pada Maret 2015. intensitas kegempaan gunung yang terletak di Pulau Tagulandang itu fluktuatif antara 25 hingga 30 kali dalam rentang waktu 5 hingga enam jam.

Bahaya erupsi gunung api Ruang terutama berupa hempasan awan panas dan aliran lava yang dapat melanda seluruh pulau. Sedangkan bahaya terhadap pulau di sekitarnya yang berdekatan dapat berupa jatuhan bom vulkanik, lapili sampai abu yang mungkin masih panas. Bahaya lahar hanya terbatas di Pulau Ruang saja.

Tahun 2024, gunung stratovolcano Tipe-A ini kembali meletus. Erupsi awal terjadi pada pukul 13.37 WITA dengan intensitas lemah, warna asap putih tebal. Erupsi eksplosif terjadi pada Selasa 16 April 2024 pukul 21.45 WITA dengan estimasi tinggi kolom erupsi mencapai 2.000 m dari puncak.

Kemudian erupsi kembali terjadi pada kamis 17 April 2024 pukul 01.08 WITA dengan ketinggian kolom erupsi diperkirakan mencapai 2.500 m dan disertai suara gemuruh serta dentuman. Erupsi kembali terjadi pukul 05.05 WITA dengan ketinggian kolom erupsi diperkirakan 1.800 m dari puncak.

Pukul 18.00 WITA terjadi erupsi dengan ketinggian mencapai 2.500 m dari puncak, dan kemudian pukul 20.15 WITA kembali terjadi erupsi eksplosif dengan tinggi kolom erupsi teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan tinggi sekitar 3.000 m di atas puncak yang disertai suara gemuruh dan gempa terasa di Pos PGA Ruang.

Pasca kenaikan tingkat aktivitas menjadi Waspada (Level II) pada 16 April 2024 pukul 13.00 WITA, dan Siaga (Level III) pada 16 April 2024 pukul 16.00 WITA, aktivitas visual dan kegempaan menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Ruang, maka tingkat aktivitas Gunung Ruang dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (AWAS) terhitung mulai tanggal 17 April 2024 pukul 21.00 WITA.

Akibat erupsi tersebut, ratusan warga terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari terhitung mulai tanggal 16 - 29 April 2024.

Editor : Subhan Sabu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut