Sayangnya, seiring dengan berjalan waktu ritual tersebut mulai ditinggalkan warga. "Saya berkeinginan melestarikan kembali peninggalan para leluhur. Mungkin nanti akan hadir patung-patung ayam karena ini merupakan simbol atau ikon Desa Lai," ujar Yon.
Desa Laine kemudian menyatu dengan Beong dan Salili dengan nama Desa Kalumpang sebelum bergabung dengan Desa Paniki. "Desa Laine kembali memisahkan diri dari Desa Paniki. Tahun 1997 didefinitifkan dengan nama Desa Lai. Dinamakan Lai agar lebih mudah diucapkan serta diingat. Adapun pemerintahan Lai pertama dipimpin oleh Hendrik Pangulimang kala itu," pungkasnya.
Sekadar referensi, Desa Lai diapit oleh Desa Salili, Beong, Kelurahan Paniki atau berjarak 1,5 kilometer dari Kota Ondong Ibu Kota Kabupaten Sitaro. Saat ini, putra terbaik asal Desa Lai adalah Ketua KPU Kabupaten Sitaro Stevanus Kaaro.
Editor : Kim Tawaang