JAKARTA, iNewsManado.com - Sulawesi Utara waspada Gelombang tinggi. Perairan Bitung dan perairan di kabupaten Kepulauan, yakni, Sangihe, Sitaro dan Talaud terdeteksi potensi gelombang tinggi oleh BMKG.
Oleh BMKG, penyebab gelombang tinggi akibat Bibit Siklon Tropis 93W di utara wilayah Indonesia tepatnya di Laut Filipina. BMKG pun mengingatkan dampak tidak langsung berupa gelombang tinggi di sejumlah wilayah.
“Bibit siklon tropis 93W masih terpantau di Laut Filipina, tepatnya 16.0 LU 132.6 BT, dengan kecepatan angin maksimum 15 knot dan tekanan udara minimum 1011.7 mb. Pantauan citra satelit cuaca Himawari-8 kanal Enhanced IR 6 jam terakhir menunjukkan aktivitas konvektif, namun masih belum sirkuler,” tulis BMKG dalam keterangan resminya, Jumat (19/8/2022).
Sementara itu, BMKG mengatakan berdasarkan analisis angin perlapisan, sirkulasi tampak masih melebar pada setiap lapisannya. Kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan bibit ini yaitu suhu muka laut hangat (29-31°C), shear vertikal lemah (5-15 knot), serta aktifnya gelombang MJO di sekitar sistem.
“Sementara faktor lainnya yang relatif kurang mendukung antara lain divergensi lapisan atas lemah (5-10 s-1), konvergensi lapisan bawah lemah (5 s-1), serta vortisitas lapisan bawah lemah-sedang. Model NWP skala global menunjukkan bahwa sistem ini bergerak ke arah barat-barat laut,” tulis BMKG.
BMKG mengatakan potensi sistem untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori rendah.
Dampak tidak langsung dalam 24 jam kedepan bibit 93W terhadap kondisi cuaca di Indonesia berupa tinggi gelombang 1.25 - 2.5 meter:
- Laut Sulawesi bagian timur
- Perairan Bitung
- Kep. Sitaro
- Perairan Kep. sangihe
- Talaud
- Laut Maluku
- Perairan selatan Sulawesi Utara
- Perairan barat Halmahera
- Laut Halmahera
Editor : Fabyan Ilat