Magdalena Manengkey
Artikel Mahasiswa
OLEH: Magdalena Manengkey
NIM: 21304055
Program Studi: S1 Akuntansi Universitas Negeri Manado
Sejarah menunjukkan bahwa konsekuensi dari penyakit menular tidak ada tandingannya. Wabah pes di Eropa abad ke-14 menyebabkan kematian 1/3 populasi. Persis seabad lalu, dunia dihebohkan dengan merebaknya epidemi flu Spanyol yang membunuh 20-100 juta penduduk.
BACA JUGA: Pemilihan Pelsus GMIM; Kalo Tuhan So Pilih Jang Tolak, Kalo Tuhan Nda Pilih Jang Bapaksa
Sementara itu penyakit cacar (smallpox) di sepanjang abad 20 telah membunuh 300-540 juta penduduk bumi. Dunia juga sudah dihebohkan dengan penyakit-penyakit menular baru yang muncul diabad ke-20 ini, seperti Ebola, Tuberculosis, SevereAcuteRespiratory System (SARS), dan terakhir Corona Virus Disease-19 ini.
Masyarakat dunia dihebohkan dengan banyaknya dampak yang ‘dihasilkan’ wabah corona Virus Disease-19 ini. Bukan hanya terbatas pada persoalan medis, dunia dan segenap masyarakatnya harus ‘menelan pil pahit’, lantaran wabah Corona Virus Disease-19 ini berpengaruh terhadap seluruh dimensi kehidupan masyarakat. Bagi kita para mahasiswa, wabah corona Virus Disease-19 ini juga berdampak secara langsung terhadap segi-segi kehidupan kita. Lantas, apa yang bisa kita lakukan? Apakah berdiam diri di rumah saja sudah cukup menjadi ‘jalan ninja’ kita dalam menyikapi pandemi ini?
Editor : Fabyan Ilat