get app
inews
Aa Read Next : Mahaguru dr. Oei Yang Hae, 91 Tahun : Sepanjang Jalan Mencerahkan

Aksi Mahasiswa dalam Menghadapi Covid-19

Jum'at, 15 Oktober 2021 | 06:48 WIB
header img
Covid-19.(Foto: Ilustrasi/Shutterstock)


Magdalena Manengkey

Artikel Mahasiswa

OLEH: Magdalena Manengkey

NIM: 21304055

Program Studi: S1 Akuntansi Universitas Negeri Manado

Sejarah menunjukkan bahwa konsekuensi dari penyakit menular tidak ada tandingannya. Wabah pes di Eropa abad ke-14 menyebabkan kematian 1/3 populasi. Persis seabad lalu, dunia dihebohkan dengan merebaknya epidemi flu Spanyol yang membunuh 20-100 juta penduduk.

BACA JUGA: Pemilihan Pelsus GMIM; Kalo Tuhan So Pilih Jang Tolak, Kalo Tuhan Nda Pilih Jang Bapaksa

Sementara itu penyakit cacar (smallpox) di sepanjang abad 20 telah membunuh 300-540 juta penduduk bumi. Dunia juga sudah dihebohkan dengan penyakit-penyakit menular baru yang muncul diabad ke-20 ini, seperti Ebola, Tuberculosis, SevereAcuteRespiratory System (SARS), dan terakhir Corona Virus Disease-19 ini.

Masyarakat dunia dihebohkan dengan banyaknya dampak yang ‘dihasilkan’ wabah corona Virus Disease-19 ini. Bukan hanya terbatas pada persoalan medis, dunia dan segenap masyarakatnya harus ‘menelan pil pahit’, lantaran wabah Corona Virus Disease-19 ini berpengaruh terhadap seluruh dimensi kehidupan masyarakat. Bagi kita para mahasiswa, wabah corona Virus Disease-19 ini juga berdampak secara langsung terhadap segi-segi kehidupan kita. Lantas, apa yang bisa kita lakukan? Apakah berdiam diri di rumah saja sudah cukup menjadi ‘jalan ninja’ kita dalam menyikapi pandemi ini?

Penyebaran Covid-19 di dunia khususnya di Indonesia telah memakan banyak korban dan semakin mempersempit ruang gerak masyarakat.(25/03/2020) tercatat total pasien posotifcorona virus sebanyak 5.584.211 jiwa, dengan jumlah Pasien sembuh 2.362. 812 jiwa dan jumlah pasien meninggal sebanyak 347.631 jiwa.

BACA JUGA: Pemilihan Pelsus GMIM, ASN-THL Pemkot Manado Dapat Dispensasi

Sedangkan di Indonesia berdasarkan data covid.go.id (25/03/2020) total pasien positif corona Sebanyak 22.750 jiwa, dengan jumlah pasien sembuh 5.642 jiwa dan jumlah pasien meninggal1.391. Kemudian, diperketatnya penerapan socialdistancing dan WFH juga telah menjadiDampak yang signifikan bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Pembatasan yang dibuat oleh pemerintah telah menciptakan masalah besar bagi masyarakat.

Kebijakan WFH dan sosial distancing telah membuat banyak masyarakat harus kehilangan pekerjaan dan penghasilnya, dikarenakan banyaknya karyawan yang di PHK dan kegiatan produksi yang di berhentikan akibat Covid-19 ini.

Hal ini menimbulkan krisis ekonomi di kalangan masyarakat menengah dan ke bawah. Krisis sosial pun ikut ambil andil dalam kasus penyebaran covid-19, dimana masyarakat masih belum bisa memahami kebijakan Pemerintah mengenai pandemi Covid-19.

Mahasiswa sebagai agentofchange dan agentofsocialcontrol berperan penting dalam menengahi permasalahan Covid-19 saat ini. Mahasiswa merupakan elemen masyarakat yang tidak dapat dilepaskan dari dinamika suatu bangsa. Mahasiswa telah menjadi catatan sejarah Dalam perubahan kehidupan suatu bangsa.

Meskipun perubahan terus terjadi seiring berjalannya waktu, keberadaan mahasiswa dengan semangat dan idealismenya akan terus bergerak. Dalam sejarah Indonesia sendiri, mahasiswa telah menjadi pendorong dan penggerak lahirnya Orde Baru dan Era Reformasi.

BACA JUGA: 7 Petinju Sulut Legendaris di Indonesia, Nomor 4 Ikut Olimpiade Athena 2004

Mahasiswa dengan kemampuan dan akhlak mulianya diharapkan dapat menjadi generasi penerus yang dapat menggantikan generasi lama demi Mahasiswa sebagai kaum muda berpeluang besar dan sangat dibutuhkan dalam berkontribusi pada penanganan Covid-19.

Mahasiswa dapat berkontribusi sebagai relawan maupun penyampai aspirasi atau edukasi kepada masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19. Mahasiswa juga dapat bergabung dalam berbagai gerakan-gerakan penanganan Covid-19 di daerah sekitar.

Hal-hal tersebut dapat dilakukan mahasiswa untuk mengisi waktu luang di tengah kuliah online dan karantina wilayah. Sehingga, dengan menggabungkan diri untuk turut serta mengambil peran dalam masyarakat akan menghindarkan mahasiswa dari kegiatan-kegiatan tidak bermanfaat atau berdampak buruk bagi dirinya dan orang lain.

Mahasiswa sebagai agentofchange dan agentofsocialcontrol dapat melakukan tindakan atau aksi gerak cepat tangani Covid-19 dalam memutus krisis pada kehidupan masyarakat dengan beberapa kegiatan sebagai berikut :

1. Melalui organisasi mahasiswa, mahasiswa dapat menghimpun suara masyarakat dan meneruskannya kepada pembuat kebijakan di daerah masing-masing.

2.Mengajak kampus dan masyarakat untuk berkolaborasi dalam memutus penyebaran covid-19 beserta dampak yang ditimbulkan pada berbagai aspek.

3. Berpartisipasi aktif menjadi relawan tanggap penyebaran Covid-19 dan dampaknya dengan seluruh mahasiswa di Indonesia.

4. Mengadakan suatu sosialisasi atau penyebaran informasi mengenai sikap dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan cara untuk mencegah penyebaran Covid-19.

5. Memberikan penyadartahuan kepada kelompok masyarakat yang masih sering

menumpuk masker, dan produk kesehatan lainnya demi kepentingan pribadi. Hal ini

bertujuan supaya masyarakat sadar bahwa melindungi diri tidak harus dengan

mengegoiskan diri. Jika yang sakit tidak memiliki fasilitas memadai untuk melindungi diri, maka penyebaran ini akan terus terjadi. Oleh sebab itu perlunya pemahaman bagi masyarakat untuk tidak mementingkan diri sendiri demi keselamatan bersama.

6. Membantu petugas keamanan setempat dalam mengawasi tempat-tempat berkumpul. Hal ini dikarenakan masih banyak tempat yang dibuka tanpa protokol kesehatan yang ditetapkan. Jika di dalam tempat tersebut terdapat orang yang ternyata menderita Covid-19 dan tidak adanya protokol kesehatan di dalamnya, maka penyebaran Covid19 akan semakin mudah. Oleh sebab itu mahasiswa dapat bekerja sama dengan petugas keamanan setempat untuk mendeteksi dan mengawasi tempat-tempat yang masih terbuka tanpa adanya protokol kesehatan.

7. Melalui kreativitas dan teknologi yang dimiliki, mahasiswa dapat mengembangkan informasi mengenai Covid-19 melalui beberapa media untuk menarik perhatiamasyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan dampak yang ditimbulkannya. Informasi-informasi tersebut dapat dibuat dalam bentuk poster, audio, maupun visual melalui youtube dan media sosial lainnya.

8. Melakukan penggalang dana dan mengolah dana tersebut menjadi bahan makanan pokok atau sembako yang akan disalurkan kepada masyarakat rentan atau masyarakat yang terkena imbas dari pandemi Covid-19.

9. Melakukan gerakan satu juta buku yang dapat didistrubusikan kepada anak-anak SD, SMP yang sulit untuk menjangkau pendidikan atau proses belajar akibat dari pandemi Covid-19 dan keterbatasan pemahaman dan fasilitas akan teknologi.

Negara melalui Pemerintah tidak akan mampu berdiri sendiri pada sendi-sendi Masyarakat saat ini. Oleh sebab itu, kehadiran serta peran mahasiswa sangat dibutuhkan untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan dan memperbaiki tatanan Kehidupan menjadi lebih baik. Krisis yang dihadapi akibat dampak penyebaran Covid-19 adalah tanggung jawab yang harus dihadapi secara bersama dan menyuarakannya dalam aksiNyata. Masyarakat juga diminta untuk tidak panik tetapi tetap bersikap baik dalam menghadapi berita-berita hoax mengenai kabar Covid-19, dan lebih bijak serta teliti dalam membaca atau mendengarkan suatu berita.

 

Editor : Fabyan Ilat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut