JAKARTA, iNews.id – Adanya kebocoran 12 juta dokumen keuangan yang dikenal sebagai Pandora Papers telah mengungkap kecurangan keuangan ratusan tokoh dunia, mulai dari miliarder, pemimpin negara, hingga pejabat publik.
Data dari 14 lembaga perbankan luar negeri yang dianalisisi dan dirilis oleh International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) itu dianggap sebagai kebocoran data terbesar dalam sejarah, yang berimbas pada banyak tokoh dunia.
Berikut beberapa tokoh internasional yang namanya tersangkut dalam dokumen Pandora Papers:
Perdana Menteri Ceko Andrej Babis dan Presiden Siprus Nicos Anastasiades
Perdana Menteri Republik Ceko Andrej Babiš merupakan salah satu pemimpin Uni Eropa yang juga disebutkan dalam kebocoran data tersebut. Ia diketahui menggunakan perusahaan investasi “lepas pantai” untuk mengakuisisi château di Prancis Selatan senilai USD22 juta (Rp 313 M). Pemimpin yang akan dipilih untuk pemilihan minggu ini menolak untuk berkomentar.
Pemimpin Uni Eropa lainnya yang terdata namanya adalah Presiden Nicos Anastasiades dari Siprus yang dituduh menyembunyikan kekayaan seorang milyader Rusia melalui firma hukum yang didirikannya. Sementara, ia mengatakan telah berhenti memiliki peran aktif dalam urusan perusahaan ini setelah menjadi pemimpin oposisi pada 1997.
Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair
Tony Blair, mantan perdana menteri Inggris beserta dengan istrinya, Cherie diduga telah menghindari pembayaran pajak properti senilai USD422.603 atau sekitar Rp6 juta, ketika mereka membeli kantor London senilai USD8,8 juta (Rp125 M) yang sebagian dimiliki oleh keluarga seorang anggota parlemen terkemuka Bahrain, seperti yang disebutkan dalam dokumen itu. Keluarga Blair tampaknya berhasil menghindari pajak karena membeli perusahaan induk asing yang menaungi kantor tersebut.
Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta
Berdasarkan data tersebut, terdapat nama Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta beserta keluarganya yang diketahui memiliki investasi “lepas pantai” dengan total saham dan obligasi dari perusahaannya sebesar USD30m (Rp 428 triliun).
Meskipun tidak jumlah bersih dari kekayaan keluarga Kenyatta, namun urusan bisnisnya cukup luas, di antaranya mencakup tentang transportasi, asuransi, hotel, pertanian, kepemilikan tanah, dan industri media di Kenya.
Sebelumnya, ia selalu menekankan bahwa dirinya terbuka dengan jumlah kekayaannya. Ia juga menyatakan asetnya sebagaimana diwajibkan oleh hukum, sebagai seorang presiden. "Seperti yang selalu saya nyatakan, apa yang kami miliki - apa yang kami punya - terbuka untuk umum. Sebagai pegawai negeri, saya harus mengumumkan kekayaan saya dan kami mengumumkannya setiap tahun," kata Kenyatta.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky
Presiden yang terpilih pada 2019 ini sempat berjanji untuk membersihkan ekonomi negaranya yang terkenal korup dan dipengaruhi oligarki juga masuk ke dalam daftar data yang bocor.
Ia diketahui telah mentransfer 25% sahamnya di sebuah perusahaan “lepas pantai” ke teman dekatnya yang sekarang menjadi penasihat utama presiden. Sejauh ini, ia menolak untuk berkomentar dan tidak ada kejelasan apakah tetap menerima manfaat itu.
Raja Abdullah II dari Yordania
Pandora Papers menyebutkan bahwa Raja Abdullah menggunakan ‘perusahaan cangkang’ untuk mengelola properti globalnya, dengan total 36 perusahaan yang sudah berdiri sejak 1995 hingga 2017.
Dengan adanya perusahaan ini, Raja Abdullah II terbukti mampu membeli 14 properti mewah di Amerika Serikat (AS) dan Inggris senilai lebih dari USD106 juta atau sekitar Rp1,5 triliun.
Namun, pengacara Raja mengklaim langkah ini dilakukan untuk menjaga privasi Raja, bukan untuk menghindari pajak.
Raja sendiri menolak untuk menjawab pertanyaan spesifik dan tampaknya telah memblokir situs ICIJ pada hari Minggu, beberapa jam sebelum “Pandora Papers” diterbitkan.
Keluarga Aliyev di Azerbaijan
Keluarga Aliyev memiliki kekuasaan besar di Azerbaijan dan disebutkan dalam kebocoran data tersebut. Diketahui mereka telah memperdagangkan properti Inggris senilai hampir USD500 juta (Rp7 triliun) dalam beberapa tahun terakhir. Di mana salah satu propertinya dijual ke Ratu Elizabeth seharga USD90 juta (Rp1 triliun). Keluarga Aliyev menolak untuk mengomentari hal ini. Daftar nama pesohor lainnya adalah Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati, dan Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, perdana menteri Dubai dan wakil presiden Uni Emirat Arab.
Diwartakan oleh The Guardian, Presiden Rusia Vladimir Putin yang selama ini dicurigai oleh AS memiliki banyak kekayaan rahasia, nyatanya tidak termasuk ke dalam salah satu nama pemimpin negara yang terdaftar dalam dokumen tersebut. Pandora Papers hanya menyebut beberapa rekan dekat Putin, termasuk miliarder Gennady Timchenko dan mantan kekasih penguasa Rusia itu.
Beberapa selebriti dunia yang juga disebutkan dalam kebocoran ini adalah Shakira dan mantan superstar kriket Sachin Tendulkar dari India. Hal ini dibantah oleh kedua pengacara mereka dan menyatakan bahwa kepemilikan “lepas pantai” mereka adalah sah dan dinyatakan juga ke otoritas pajak.
Direktur ICIJ Gerald Ryle berharap Pandora Papers bisa memunculkan dampak yang lebih besar daripada kebocoran data sebelumnya, termasuk dokumen Panama Papers yang sempat membuat gempar lima tahun lalu. Menurut Ryle, ini dikarenakan Pandora Papers diungkap di tengah situasi pandemi yang telah memperburuk perekonomian setiap negara.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait