MANADO, iNews.id – Warga Sulawesi Utara (Sulut), dianjurkan untuk mengubah perilaku dalam pandemic Covid-19. Keterangan yang menyatakan sejumlah kabupaten/kota berada pada status resiko rendah, bukan suatu hal yang membuat warga lengah.
Jetty Tamanampo-M (Istimewa)
Akademisi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) sekaligus pemerhati kemasyarakatan Jetty Tamanampo-M ditemui iNewsManado.id, Kamis (30/09/2021) mengatakan, mengubah perilaku adalah cara yang tepat dalam mengantisipasi meningkatnya kembali Covid-19 di Sulut.
“Memang akhir-akhir, kelonggaran yang diberikan pemerintah karena berbarengan dengan status peningkatan penderita Covid-19 yang menurun, menjadi kebahagiaan tersendiri. Apalagi pembatasan jam operasional rumah makan dan tempat umum lainnya sudah tidak ada lagi. Namun, justru disinilah kontrol pemerintah dan cara warga mengubah perilaku dituntut,’’ ujar Tamanampo.
Menurut dia, tren menurun jangan dibuat senang dahulu. Sebab, ada sejumlah indikasi yang memengaruhi hal itu terjadi.
“Apalagi ada rilis dari kementrian kesehatan yang katanya Sulut masih ada di 10 besar daerah yang berpotensi penularan Covid-19 yang sangat tinggi. Tentu ini yang harus diperhatikan. Warga tetap beraktivitas dengan mengubah perilaku yang memandang remeh penularan virus ini. Disamping itu, kesadaran mengikuti vaksinasi dan efektif melakukan swab adalah kegiatan yang harus sering diperhatikan,” beber dosen di Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Unsrat itu.
Dia berharap, pemerintah lewat dinas terkait melakukan langkah antisipatif pascapenurunan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat.
“Kan sudah ada contoh salah satunya, ketika masuk mall harus menscan data di peduli lindungi. Nah, hal lain juga bisa dilakukan, khususnya bagi warga yang baru bepergian ke luar negeri atau ke luar Sulut,” tutup dia.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait