DAVOS, iNews.id – Sejumlah negara didunia menghadapi krisis pangan yang parah.Krisis pangan berkembang cepat hingga kemungkinan bakal membuat terjadinya perang dagang di dunia.
Imbasnya, kenaikan harga barang sulit terelakkan, termasuk di Indonesia.
BACA JUGA: Resmi! Pembelian Chelsea Rp78 Triliun Disetujui Panitia Liga Premier
Bahkan, sejumlah pengamat bisnis dan ekonom dunia memerediksi perang dagang akan meluas.
Diketahui, Indonesia pengekspor minyak sawit terbesar dunia, akan menghapus subsidi minyak goreng curah dan menggantinya dengan pembatasan harga bahan baku penyulingan lokal.
BACA JUGA: Pria 18 Tahun di Texas Tembak Mati 14 Siswa SD dan Seorang Guru
"Ini adalah masalah besar, dan sejujurnya saya pikir masalahnya bahkan lebih besar di depan kita daripada di belakang kita,">Gita Gopinath, wakil direktur pelaksana pertama Dana Moneter Internasional, mengatakan kepada Reuters, Rabua (25/5/2022).
"Sangat penting bagi para pemimpin dunia untuk duduk di meja dengan tenang dan berbicara tentang bagaimana kita akan mengelola perdagangan dan makanan dan investasi," Jay Collins, wakil ketua perbankan, pasar modal dan penasihat di Citigroup mengatakan kepada Reuters Global Markets. Forum di Davos.
"Ada banyak percakapan sebenarnya dengan G7 yang terjadi di sini dalam 48 jam terakhir," kata Collins.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait