Sulawesi Dominan Stunting

ANTARA
Ilustrasi (Istimewa)

 

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan 34 provinsi yang ada di Indonesia, terdapat 10 provinsi memiliki angka stunting yang cukup tinggi. Beberapa provinsi itu yakni Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat, Aceh, Gorontalo, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.

Muhadjir menambahkan, terdapat tiga provinsi di Indonesia yang diprediksi mengalami kenaikan stunting. “Permasalahan stunting menjadi tantangan kita bersama, prediksi angka stunting tahun 2020 yang lalu berdasarkan data Litbang Kemenkes yaitu sebesar 26,92 persen,” kata Muhadjir, Selasa.

Muhadjir menyebutkan, tiga daerah yang diprediksi mengalami kenaikan angka stunting adalah Sulawesi Barat sebesar 0,07, Nusa Tenggara Barat sebesar 0,3 dan Bangka Belitung sebesar 1,01.

Menurut dia berdasarkan laporan kepala daerah yang diterima, tingginya angka stunting di daerah tersebut disebabkan oleh asupan gizi yang kurang pada anak, rendahnya cakupan akses air bersih dan sanitasi serta rendahnya pendidikan orangtua, yang menyebabkan tidak memahami yang tidak memahami dengan baik tentang pola asuh anak.

“Ini tentu saja akan berpengaruh terhadap perkembangan anak. Apalagi di beberapa tempat itu, jumlah tenaga kesehatan terutama dalam hal ahli gizi yang bertugas memberikan pemahaman yang cukup tentang dan melakukan pemantauan perkembangan balita juga relatif kurang,” ujar dia.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan saat ini seluruh kabupaten atau kota yang ada di seluruh wilayah Indonesia sedang memprioritaskan program percepatan penurunan stunting.

“Sekali lagi, tidak ada satu kabupaten atau kota pun yang tidak memprioritaskan program stunting,” tegas Hasto.

Hasto mengatakan selain 10 daerah yang telah disebutkan oleh Menko PMK, pihaknya turut menambahkan tiga daerah yang memiliki angka absolut tertinggi di pulau Jawa, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Untuk dapat mengatasi permasalahan di daerah-daerah itu, pihaknya mulai melakukan beberapa upaya seperti merevitalisasi posyandu di desa dan melakukan kerja sama bersama perguruan tinggi yang ada di sejumlah daerah.

Ia memberikan contoh, BKKBN telah melakukan kunjungan ke Universitas Tadulako di Palu dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk merealisasikan KKN (Kuliah Kerja Nyata) tematik yang terkait dengan stunting dalam program Merdeka Belajar. Terakhir Hasto menegaskan peran pemerintah daerah sangat besar dalam membantu melakukan aksi percepatan penurunan stunting karena tata pelaksanaannya yang telah disusun mulai dari tingkat pusat sampai ke desa.

Editor : Fabyan Ilat

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network