JAKARTA, iNews.id – Tingkat kepuasan rakyat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) menurun. Penurunan ini jadi terendah selang enam tahun terakhir.
BACA JUGA: Video Pelajar Pria Aniaya Pelajar Wanita Diduga Pacarnya Bikin Gempar Warga Pinrang
Penurunan ini juga diduga disebabkan persoalan harga minyak goreng dan kenaikan harga-harga barang dipasaran.
Ini merupakan suatu warning bagi Jokowi, sebab persoalan demi persolan terhadap kebutuhan masyarakat terus terjadi.
Dilansir Reuters, Angka-angka yang dirilis oleh lembaga survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa kepuasan terhadap presiden negara, yang dikenal luas sebagai Jokowi, turun menjadi 58,1% pada Mei ini.
BACA JUGA: Sadis! Pria Ini Tembak Mati 10 Orang dan Lakukan Siaran Langsung
Angka tersebut merupakan peringkat terendah sejak Desember 2015 ketika persetujuan presiden merosot menjadi 53%.
Penurunan, yang mengikuti penurunan 12 poin dari Januari hingga April tahun ini, terjadi karena ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu telah berjuang untuk menguasai harga minyak goreng domestik, bahan pokok rumah tangga di Indonesia, dan setelah keputusan mengejutkan untuk melarang ekspor minyak sawit terlambat. bulan lalu.
Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia dan keputusan kebijakan tersebut mengejutkan pasar global.
Pada saat itu Presiden Jokowi mengatakan kebutuhan akan makanan yang terjangkau mengalahkan masalah pendapatan, dan larangan tersebut akan dicabut setelah kebutuhan dalam negeri terpenuhi.
Dilakukan pada 5-10 Mei, survei Indikator mengatakan penurunan persetujuan Jokowi sebagian besar terkait dengan kenaikan harga minyak goreng dan efek inflasi flow-on, dan kesenjangan antara ekspektasi kebijakan dan kenyataan di lapangan, setelah larangan ekspor gagal. untuk melihat harga turun secara signifikan setelah keputusan tersebut.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait