SOSOK Charn Janwatchakal membuat geger Thailand. Pria berusia 72 tahun tersebut diketahui mengkremasi istrinya dan dibiarkan di dalam rumah hidup bersamanya selama 21 Tahun.
BACA JUGA: Elon Musk Target Raup 382 Triliun dari Twitter, Begini Strateginya
Visual dari kremasi yang dibagikan di Facebook menunjukkan pria yang berduka itu membantu staf yayasan mengambil peti mati istrinya di luar rumahnya di distrik Bang Khen, ibu kota Bangkok.
“Bu, kamu hanya pergi untuk urusan singkat dan kamu akan kembali ke rumah lagi. Tidak akan lama, saya janji," kata pria yang berduka itu terdengar dalam video, merujuk pada istrinya dilansir The Independent, Sabtu (7/5/2022).
Janwatchakal telah menyimpan tubuh pasangannya di sebelahnya di sebuah ruangan kecil di mana dia tidur dan berbicara dengannya berpura-pura dia masih hidup, menurut sebuah laporan di The Straits Times.
Di siang hari, ia menghabiskan waktu berjam-jam untuk beristirahat dengan kucing dan anjing peliharaannya di sebuah ruang kecil di samping rumahnya.
Tidak ada tindakan hukum yang diambil terhadap pria itu karena dia telah mendaftarkan kematian istrinya kepada pejabat.
Seorang eksekutif yayasan, yang biasa mengunjungi pria itu dalam dua bulan terakhir untuk memberinya makanan dan minuman dan membantunya pulih dari kecelakaan sepeda motor, tidak mengetahui perkembangannya karena dia tidak melihat peti mati di rumahnya.
Mr Janwatchakal menjangkau yayasan mencari bantuan dengan ritual kremasi karena dia takut istrinya yang sudah meninggal tidak akan mendapatkan upacara yang layak jika dia meninggal.
BACA JUGA: Resmi! Chelsea Dibeli Konsorsium Amerika Serikat Rp75 Triliun
Pada hari Senin, pengacara Nitithorn Kaewto mengunjungi pria itu dan mewawancarainya, mengetahui bahwa dia berpendidikan baik dan telah mendapatkan beberapa gelar.
Rumahnya tetap tanpa listrik dan dikatakan dalam kondisi buruk, menurut laporan itu.
Pria itu mengatakan kepada pengacara bahwa dia dulu tinggal bersama istri dan dua putranya, tetapi setelah dia memegang jenazahnya ketika dia meninggal, putranya memutuskan untuk pindah karena mereka tidak setuju dengan keputusannya.
Dia mengatakan dia lulus dari Fakultas Farmasi di Universitas Chulalongkorn sebelum menjadi petugas medis di Angkatan Darat Kerajaan Thailand, menambahkan bahwa istrinya telah bertugas di kementerian kesehatan masyarakat.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait