TALIBAN melarang penggunaan TikTok dan PUBG di Afganistan. Langkah itu diambil karena kedua aplikasi tersebut menyesatkan para pemuda Afghanistan.
Juru bicara Taliban Inamullah Samangani mengatakan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika membuat keputusan karena konten aplikasi itu menyesatkan generasi muda.
BACA JUGA: 10 Penumpang Kapal Wisata Jepang Ditemukan Tewas, 16 Masih Hilang
“Konten kotor TikTok tidak konsisten dengan hukum Islam,” katanya kepada Bloomberg, Kamis (21/4/2022).
Negara itu juga telah melarang anak perusahaan PUBG, Krafton, lapor Newsweek. Sementara sedikit yang ditayangkan selain dari berita dan konten keagamaan, rezim lebih lanjut memerintahkan penyiar untuk berhenti menampilkan “materi tidak bermoral”.
Samangani mengatakan bahwa larangan hari Kamis akan mencegah sebanyak mungkin publikasi saluran yang menerbitkan materi dan program tidak bermoral.
“Kami telah menerima banyak keluhan tentang bagaimana aplikasi TikTok dan game PUBG membuang-buang waktu orang,” katanya kepada Bloomberg. “Kementerian komunikasi dan teknologi informasi diperintahkan untuk menghapus aplikasi dari server internet dan membuatnya tidak dapat diakses oleh semua orang di Afghanistan.”
BACA JUGA: Cegah Kemacetan Mudik Lebaran, Jasa Marga Uji Coba Ganjil Genap di Jalan Tol
Keputusan untuk melarang akses aplikasi ke hampir sembilan juta pengguna internet aktif di negara itu, diambil selama rapat kabinet pada hari Rabu, lapor Bloomberg. Arahan tersebut sebagian besar sejalan dengan pemolisian budaya dan agama oleh kelompok militan yang selama ini banyak membatasi kehidupan sosial, khususnya perempuan dan menghalangi hak-hak mereka.
Ini termasuk penangguhan sekolah menengah untuk anak perempuan, memaksa pegawai pemerintah untuk menumbuhkan janggut dan mengarahkan pengemudi taksi untuk tidak mengemudikan perempuan lebih dari 70 km tanpa laki-laki dari keluarga.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait