RENUNGAN Minggu membahas tentang kebangkitan Kristus ketika disalibkan dan mati. Hari ini seluruh Umat Kristen merayakan Paskah atau hari kebangkitan Kristus.
Bacaan Alkitab dihari Paskah adalah di Kitab Yohanes 20:1-10
“Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.” (Yohanes 20:1)
Kisah kebangkitan adalah kisah yang wajar, tidak dibuat-buat. Para murid tidak menyangka bahwa Kristus akan bangkit dari kubur-Nya (20:9).
Maria Magdalena-yang pagi-pagi benar pergi untuk berziarah ke kubur Yesus Kristus, merasa kaget ketika melihat batu penutup kubur telah terguling, sehingga ia segera lari mencari Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Tuhan Yesus (20:1-2).
Walaupun tidak disebut secara terus terang, kita bisa menduga bahwa murid yang menyebut dirinya sebagai murid yang dikasihi Tuhan Yesus itu adalah Yohanes, sang penulis Injil Yohanes.
Murid ini pula yang berada di dekat salib saat Yesus Kristus disalibkan, sehingga Tuhan Yesus menitipkan Maria-Ibu Yesus Kristus-kepadanya (19:25-27).
Dia pula yang duduk di dekat Tuhan Yesus pada Perjamuan Malam Terakhir menjelang Paskah dan menanyakan siapa yang akan berkhianat (13:25).
Saat Simon Petrus memasuki kubur itu, ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedangkan kain peluh sudah tergulung di tempat yang lain. Tidak ada catatan tentang reaksi Simon Petrus (20:6-7).
Akan tetapi, setelah murid yang lain itu yaitu Yohanes memperhatikan keadaan di dalam kubur, ia menjadi percaya akan fakta kebangkitan. Sebenarnya, apa yang membuat Yohanes menjadi percaya?
Dapat dipastikan bahwa keadaan kain kapan pembalut tubuh yang tiba-tiba mengempis dan kain peluh-yaitu kain kecil yang dililitkan dari dagu sampai atas kepala untuk mencegah agar mulut tidak terbuka-yang dalam keadaan tergulung memperlihatkan bahwa tubuh Yesus Kristus-yang sebelumnya terbalut kain kapan dan kain peluh-tiba-tiba menghilang.
Perhatikan bahwa kondisi yang terlihat akan jauh berbeda bila kain kapan dan kain peluh itu dibuka dari tubuh Yesus Kristus. Itulah sebabnya, Yohanes melihat dan ia menjadi percaya (20:8).
Sebagian besar pembaca telah berulang-ulang mendengar atau membaca kisah kebangkitan Yesus Kristus. Akan tetapi, apakah kisah itu membuat Anda menjadi percaya?
Bila kita membaca kisah kebangkitan secara cermat, jelas bahwa kitab-kitab Injil menyajikan laporan saksi mata yang sangat wajar dan meyakinkan!
Jangan biarkan keyakinan Anda digoyangkan oleh mereka yang beranggapan bahwa kisah kebangkitan hanya dongeng! Ingatlah bahwa kisah kebangkitan adalah landasan kepercayaan Kristen.
Editor : Fabyan Ilat