Awas! Virus Zika Momok Baru di Dunia

Muhammad Sukardi, Jurnalis
Virus Zika disebut lebih berbahaya dari DBD. (Foto: Istimewa)

BELUM Tuntas dengan Virus Covid-19, dunia kembali dihantui virus baru yang berbahaya. Penelitian terbaru menyebutkan, Virus Zika telah bermutasi dan bisa berdampak pada peningkatan penularan Covid-19.

Peneliti melakukan pengamatan virus Zika secara mendalam melalui mutasi gennya. Diketahui bahwa virus ini bermutasi cepat saat berpindah dari sel nyamuk ke sel tikus dan beradaptasi di tubuh tikus. Bahkan, paparan virus tetap terjadi ketika tubuh tikus terinfeksi demam berdarah.

"Tikus yang kami paparkan demam berdarah ternyata tak mampu melawan mutasi virus Zika. Jika virus ini menyebar luas di masyarakat, risiko menjadi masalah besar amat mungkin terjadi," terang Prof Sujan Shresta, peneliti utama, berbicara pada BBC seperi dilansir dari laporan MSN, Sabtu (16/4/2022).

Meski berisiko tinggi menyebar luas antarmanusia, Prof Shresta meyakini bahwa virus Zika tidak akan semasif Covid-19 efeknya pada manusia. "Ini karena virus Zika lebih mudah menyebar karena gigitan nyamuk, bukan melalui udara seperti yang terjadi pada infeksi Covid-19," tambahnya.

Ahli Biologi William Haseltine pun sepaham dengan Prof Shresta bahwa virus Zika memang berbahaya jika sudah menginfeksi manusia, tapi penularannya tidak akan semudah Covid-19. "Itu karena virus ini ditularkan paling umum lewat nyamuk, bukan manusia ke manusia," katanya.

Meski terkesan tidak berbahaya, peneliti menambahkan bahwa virus Zika ini memiliki efek buruk yang cukup berarti pada sistem neurologis manusia ketika infeksi berlangsung lama.

Oleh karena itu, Dokter Monica Gandhi, seorang dokter dan profesor penyakit menular di University of California-San Francisco, mengatakan bahwa studi ini perlu disikapi dewasa oleh seluruh pihak.

"Artinya, virus Zika perlu dipantau oleh semua negara, termasuk mutasinya, karena virus ini kemungkinan akan menjadi wabah di masa depan," ungkapnya.

Virus Zika sendiri, bisa menghasilkan masalah pada neurologis tersebut disebut dengan sindrom 'Guillain-Barré. Parahnya, ibu hamil yang terinfeksi virus Zika berpotensi tinggi melahirkan bayi cacat dengan kondisi mikrosefali atau kepala pendek.

Virus Zika dapat menyebar melalui kontak seksual, tapi kebanyakan kasus virus ditularkan paling umum dari nyamuk.

 

Editor : Fabyan Ilat

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network