Waspada Cuaca Ekstrem dan Angin Kencang di Bulan April

Binti Mufarida, Sindonews
Cuaca ekstrem. (istimewa)

JAKARTA, iNews.id – Bulan April ini jadi tanda awas bagi masyarakat Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan sebagian wilayah Indonesia telah memasuki musim pancaroba pada April 2022. BNPB meminta agar waspada potensi cuaca ekstrem baik itu angin kencang dengan atau tanpa hujan.

“Kesiapsiagaan kita di bulan April, memang beberapa tempat di Indonesia sudah mulai masuk musim pancaroba di mana karakteristik utama didominasi oleh cuaca ekstrem baik itu angin kencang dengan atau tanpa hujan,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari saat Konferensi Pers secara virtual, Jumat (1/4/2022).

“Jadi ada beberapa kali angin kencang tanpa hujan juga kita alami di bulan Maret ini dan mungkin akan berlangsung sampai pertengahan bulan April nanti, puting beliung maupun hujan intensitas dengan durasi pendek,” paparnya.

Namun, kata Aam sapaan akrabnya, masyarakat harus tetap waspada kemungkinan terjadinya hujan dengan intensitas tinggi dalam durasi panjang. “Tentu saja tidak mengurangi kewaspadaan kita di beberapa tempat yang masih memungkinkan terjadinya hujan dengan intensitas tinggi dalam durasi panjang,” katanya.

Sehingga, dalam upaya kesiapsiagaan kepada seluruh masyarakat Indonesia diimbau, pertama harus membiasakan diri melihat prakiraan cuaca. “Ini kita biasakan dan kita coba mulai menjadi gaya hidup kita juga, sehingga kita bisa tahu apabila kita akan berencana beraktivitas di luar ruangan, kita tahu nanti di tempat kita akan beraktifitas apakah akan terjadi cuaca ekstrem, hujan, petir dan lain-lain,” kata Aam.

Kemudian, kata Aam, jika terjadi cuaca ekstrem pada saat sedang beraktivitas di luar ruang, maka hindari pohon besar, hindari papan reklame maupun tiang listrik yang besar karena ini adalah sumber dari potensi risiko yang bisa berakibat pada luka maupun fatalitas.

Selain itu, Aam meminta beberapa tempat mungkin di bagian Utara Kalimantan, bagian utara Sulawesi Serikat terjadi hujan deras dengan waktu lebih dari 1 jam secara terus-menerus dan jarak pandang kurang dari 50 hingga 100 m, bagi masyarakat bagi warga, bagi saudara-saudara yang ada di sempadan sungai dan di sempadan lereng segera untuk evakuasi mandiri.

“Dan setelah hujan berhenti tunggu dulu satu hingga dua jam pastikan tidak ada kenaikan abnormal muka air di sungai, pastikan tidak ada potensi gerakan tanah jika kita ada di kelerengan baru kita kembali ke rumah masing-masing,” ungkapnya.

 

Editor : Fabyan Ilat

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network