JAKARTA, iNews.id – Di dunia ini ternyata ada hewan yang jarang tidur. Beberapa hewan tetap terjaga sepanjang waktu atau hanya bersantai sesekali. Dilansir dari World Atlas, berikut 4 hewan yang jarang tidur.
1. Kuda
Kuda dapat bertahan hanya dengan dua jam tidur sehari, meskipun kuda domestik menghabiskan waktu hingga tiga hingga lima jam. Kuda yang lebih muda membutuhkan lebih banyak tidur daripada orang dewasa.
Kuda tidur untuk waktu yang sangat singkat, sekitar 15 menit, dan juga bisa tidur sambil berdiri atau berbaring. Kuda paling baik tidur berkelompok untuk perlindungan tambahan. Karena naluri utama kuda adalah bertahan hidup, jadi tidak bisa tidur sendiri.
2. Paus
Tidak semua paus dapat tidur dalam waktu lama karena mereka dapat dengan mudah tenggelam karena ukurannya yang besar. Misalnya, paus sperma tidur dalam posisi vertikal sambil terombang-ambing di permukaan air hanya selama lima hingga lima belas menit.
Faktanya, dengan jumlah tidur kurang dari 10% dari aktivitas harian mereka. Para ilmuwan menduga bahwa paus membutuhkan tidur paling sedikit di antara mamalia.
Katak merupakan hewan yang jarang tidur, namun mereka masuk ke kondisi istirahat sepanjang hari. Pada tahun 1967, para ilmuwan memberikan hentakan kepada katak pada siang dan malam hari ketika mereka tampak sedang beristirahat.
Meskipun para peneliti mengharapkan respons terhadap rangsangan harus lebih lambat saat tidur, responsnya serupa pada siang dan malam hari. Satu-satunya waktu mereka tidur dengan benar adalah saat hibernasi.
4. Jerapah
Di penangkaran, jerapah tidur hanya selama empat atau lima jam, kebanyakan di malam hari, tetapi di alam liar jerapah hanya akan tidur sebentar saja.
Anda mungkin melihat mereka tidur sambil berbaring atau, anehnya, berdiri, yang sangat umum di antara jerapah yang lebih tua. Jerapah juga bisa masuk ke fase tidur nyenyak yang tidak teratur, di mana mereka menekuk leher dan menyandarkan kepala di paha atau pinggul. Para ahli menyebut posisi ini sebagai tidur paradoks: keadaan di mana mereka beristirahat tetapi dengan gerakan mata yang cepat dan aktivitas otot yang berkurang.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait