MANADO, iNEWSMANADO.ID - Bagi para pemburu harta karun pantai, menemukan gumpalan misterius seperti lilin seringkali memicu harapan: "Jangan-jangan ini ambergris, si 'emas terapung' dari laut!" Tapi sebelum larut dalam euforia, ikuti langkah detektif ini untuk membedakan mitos dari fakta.
Langkah pertama:
Tes Jarum Membara
Panaskan ujung jarum hingga membara, lalu tusukkan perlahan ke permukaan benda tersebut.
-Jika itu ambergris asli: Jarum akan melelehkan lapisan luar, mengeluarkan asap putih tipis, dan aroma khas—seperti campuran tanah basah, rumput laut, dan kayu tua yang eksotis.
-Tapi hati-hati! Banyak "penipu" bereaksi serupa: lilin lebah, parafin, atau bahkan residu minyak sawit yang terdampar bisa meleleh dan berasap. Laut memang ahli makeup—ia bisa memutihkan dan melicinkan permukaan sampah jadi mirip harta karun!
Bau: Uji Penciuman yang Mengelabui
Penciumannya sering jadi batu sandungan. Ambergris punya aroma kompleks yang sulit dideskripsikan:
- Bagi sebagian orang: Wanginya seperti parfum alam yang elegan, mirip kayu cedar atau tembakau kering.
-Bagi yang lain: Aromanya menusuk, seperti ikan busuk bercampur kotoran hewan. Faktanya, anjing justru tergila-gila dengan bau ini!
- Kuncinya: Jika baunya membuatmu ingin muntah atau mengingatkan pada selokan, besar kemungkinan itu bukan ambergris.
Laut: Seniman Penipu Ulung
Jangan tertipu oleh penampilan! Laut punya trik licik:
1. Pemutih alami: Kayu apung, plastik, atau karet yang bertahun-tahun di air asin akan berubah pucat dan halus—mirip tekstur ambergris.
2. Polusi yang menyamar: Tumpahan minyak kelapa sawit, lemak industri, atau lilin kapal sering terbawa ombak ke pantai, membentuk gumpalan mirip "emas laut".
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait