JAKARTA, iNews.id - Mengonsumsi teh merupakan suatu kebiasaan yang sering dilakukan oleh beberapa negara di dunia. Termasuk Indonesia, kebiasaan ini sudah ada sejak dahulu.
Mengonsumsi secangkir teh secara rutin memang mendatangkan banyak manfaat. Tidak heran bila minuman ini disebut-sebut sebagai minuman kaya manfaat.
Adapun manfaat teh antara lain adalah sebagai antioksidan, memperbaiki sel-sel yang rusak, menghaluskan kulit, melangsingkan tubuh, mencegah kanker, mencegah penyakit jantung, mengurangi kolesterol dalam darah dan melancarkan sirkulasi darah.
Hebatnya lagi beberapa jenis teh juga mampu membantu Anda menurunkan berat badan. Hal ini terjadi sebab didalam teh tanpa gula, tidak terkandung kalori sama sekali.
Bahkan jenis teh tertentu mengandung senyawa yang membantu pembakaran lemak. Berikut ini jenis teh yang bisa membantu proses penurunan berat badan seperti dilansir dari Highend.
1. Teh Hijau
Popularitas teh hijau memang tak perlu diragukan lagi. Teh hijau bahkan memainkan peran penting dalam metabolisme lemak, yakni menekan pembentukan lemak atau adipogenesis dan meningkatkan pembakaran kalori melalui termogenesis. Ini disinyalir berkat kandungan katekin epigallocatechin gallate (EGCG) di dalamnya.
Penelitian membuktikan bahwa konsumsi teh hijau dapat menurunkan indeks massa tubuh dan berat badan.
2. Teh hibiscus
Teh hibiscus atau teh kembang sepatu menjadi salah satu teh diet yang dianggap efektif untuk menurunkan berat badan.
Teh diet ini termasuk teh herbal yang dibuat dari kembang sepatu dikeringkan. Rasanya cukup asam dan tajam. Teh hibiscus menawarkan katekin yang terbukti membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol.
3. Teh Oolong
Meskipun teh hijau telah lama dianggap sebagai varietas paling unggul untuk menurunkan berat badan, tetapi beberapa peneliti percaya bahwa teh oolong yang merupakan perpaduan antara teh hijau dan hitam bisa jadi memiliki efek yang lebih kuat.
Teh oolong membuat tubuh mengalami termogenesis, kondisi saat tubuh menghasilkan panas dari energi, sehingga membakar lebih banyak kalori, dan menekan produksi sel-sel lemak baru.
Editor : Norman Octavianus
Artikel Terkait