JAKARTA, iNews.id - Begadang jadi pola hidup sejumlah orang di Indonesia. Baik pekerjaan maupun kebiasaan buruk. Menurut penelitian CDC, sebesar 60 persen orang dewasa terus menerus kekurangan jam tidur yang direkomendasikan.
Rata-rata orang dewasa membutuhkan enam hingga delapan jam tidur setiap hari untuk kesehatan dan fungsi tubuh yang optimal. Apabila porsi tidur berkurang, berbagai dampak negatif serta penyakit akan bermunculan.
Lalu seperti apa dampak negatif akibat sering begadang? Berikut ulasannya melansir dari laman Balanca of Life, Rabu (16/3/2022):
1. Bertambah berat badan
Ketika seseorang begadang keinginan untuk makan dan ngemil akan semakin meningkat. Akibatnya, tanpa sadar Anda akan menimbun banyak kalori dan sistem pencernaan pada malam hari akan lebih lambat.
Sehingga, hormon leptin yang berfungsi untuk memberikan sinyal kenyang akan menurun. Oleh karena itu, begadang berpotensi dapat meningkatkan berat badan berlebih.
2. Kehilangan konsentrasi
Pada saat Anda tertidur, otak akan mengatur ulang semua informsi. Oleh sebab itu, ketika tidur larut malam, Anda pasti akan bangun terlambat.
Ketika jam tidur terganggu, penurunan kadar kortisol dalam tubuh juga terganggu, akibatnya kinerja otak turut terganggu. Itu sebabnya, mereka yang kurang tidur biasanya lebih rentan kehilangan konsentrasi.
3. Resiko penyakit jantung
Saat Anda terbiasa tidur larut malam, hormon kortisol dilepaskan dalam tubuh. Hormon ini meningkatkan tekanan darah kita. Akibatnya berpotensi terkena berbagai macam penyakit seperti hipertensi dan penyakit jantung.
4. Buruk bagi kesehatan kulit
Ketika Anda melewatkan waktu untuk tidur, Anda akan mudah mengalami masalah kulit seperti kulit kering, kulit kusam, dan kulit sensitif.
Baik dan cukup tidur baik untuk menghidrasi kulit agar tidak menjadi sensitif, kering, dan bersisik.
5. Mudah pikun
Ketika Anda tidur, jaringan dan sel-sel saraf di otak akan mengalami proses perbaikan atau regenerasi. Dengan terbentuknya jaringan otak yang sehat, fungsi otak Anda akan senantiasa terjaga.
Regenerasi jaringan otak juga penting untuk memperkuat ingatan atau daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan berpikir.
Sebaliknya, saat Anda sering begadang, sel-sel dan jaringan otak akan lebih cepat rusak dan sulit diperbaiki. Hal ini bisa membuat fungsi otak terganggu, sehingga Anda akan lebih sering mengantuk, mudah lupa, dan sulit berkonsentrasi.
6. Mengurangi gairah seks
Kurang tidur bisa mengurangi gairah seks Anda. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Experimental Brain Research, pria muda yang kurang tidur selama periode satu minggu menunjukkan penurunan kadar testosteron.
7. Beresiko terkena diabetes
Orang yang tidak cukup tidur (atau meningkatkan risiko terkena diabetes onset dewasa. Para peneliti memeriksa 10 studi terpisah yang berfokus pada tidur dan diabetes.
Temuan mereka menemukan bahwa 7 hingga 8 jam istirahat adalah kisaran optimal untuk menghindari masalah insulin yang dapat menyebabkan diabetes.
8. Resiko terkena kanker
Tidur yang lebih pendek dikaitkan dengan berbagau penyakit, diantaranya ialah kanker payudara , kanker kolorektal , dan kanker prostat yang lebih tinggi.
Kabar buruknya adalah bahwa baik pria maupun wanita yang tidur cukup per malam memiliki tingkat kematian dalam kelompok tersebut.
9. Terkena gangguan mental
Apabila seseorang kekurangan tidur, kemampuan mental dan keadaan emosional dapat terganggu.
Anda dapat berhalusinasi seperti melihat atau mendengar sesuatu yang sebetulnya tidak ada, atau mengalami episode mania pada seseorang dengan gangguan bipolar.
Penyakit psikologis akibat begadang diantaranya perilaku impulsif, kecemasan, depresi, paranoia dan pikiran bunuh diri.
10. Infeksi saluran pernafasan
Infeksi saluran pernapasan termasuk salah satu penyakit akibat begadang. Saat kurang tidur, sistem kekebalan tubuh akan melemah.
Anda akan lebih rentan terhadap masalah pernapasan, seperti influenza dan serangan virus lainnya.
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait