MINAHASA, iNewsManado.com – Universitas Negeri Manado (Unima) belakangan ini menjadi perhatian publik setelah munculnya laporan mengenai dugaan kekerasan seksual di kampus ternama di Sulawesi Utara ini.
Hal itu terungkap setelah seorang mahasiswa yang ikut serta dalam aksi demonstrasi di DPRD Sulut baru-baru ini menyampaikan aspirasinya terkait insiden asusila tersebut.
Dalam pertemuan dengan para wakil rakyat, mahasiswa bernama Kharisma Kontu meminta DPRD Sulut untuk berkoordinasi dengan pihak kampus dan mendesak tindakan tegas terhadap pelaku yang diduga merupakan oknum pegawai Unima.
“Ada kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh oknum pegawai di UNIMA terhadap mahasiswi. Kami harap Ibu-Ibu Dewan segera berkoordinasi dengan tim PPKS dan Rektor Unima untuk menangani masalah ini,” ucap Kharisma, seperti yang dikutip dari berbagai sumber.
Untuk menghindari kesalahpahaman, pihak kampus Unima segera memberikan klarifikasi terkait pemberitaan tersebut.
Donal Matheos Ratu, Wakil Rektor Unima bidang kemahasiswaan dan kerjasama, menjelaskan bahwa kasus ini sedang ditangani oleh satgas PPKS Unima. Ia menegaskan bahwa sesuai dengan prosedur yang berlaku, satgas telah mengeluarkan rekomendasi sanksi untuk terduga pelaku.
“PPKS Unima sudah bekerja dan saat ini telah sampai pada tahap rekomendasi untuk penjatuhan sanksi,” jelas Ratu, Selasa (15/10/2024).
Ia menambahkan bahwa penjatuhan sanksi hanya menunggu Surat Keputusan (SK) dari Rektor. “Tahapannya harus menunggu SK Rektor, PPKS sudah mengirim rekomendasi pemeriksaan kepada Rektor, tinggal menunggu SK untuk sanksinya,” tutupnya. (*)
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait