TEL AVIV, iNews.id – Jet Star Wars diklaim media Israel jatuh Pada 24 Februari 2022. Diketahui tanggap tersebut adalah tindakan Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan operasi khusus ke Ukraina untuk menghilangkan Nazi dan demiliterisasi Kiev.
Moskow menekankan tidak ada ancaman bagi penduduk sipil karena pasukan hanya fokus pada infrastruktur militer negara itu.
Here is the original news footage (see time 0:08) pic.twitter.com/sCRPWO5f7Z — Dr. Eli David (@DrEliDavid) March 1, 2022
Namun, perkembangan terbaru menunjukkan Darth Vader dan antek-anteknya dalam film Star Wars sekarang berada di Ukraina… tunggu… apa? Ya, Anda membacanya dengan benar.
“Saluran berita Israel, Channel 13 menunjukkan pesawat ruang angkasa TIE selama siaran langsungnya tentang operasi khusus Rusia di Ukraina,” ungkap laporan media lokal Israel Today.
Menurut Israel Today, rekaman itu menunjukkan pesawat ruang angkasa, yang tampaknya telah jatuh, tergeletak di tanah dan dua pasukan stormtroopers berdiri di samping pesawat itu.
Cuplikan siaran dan tangkapan layarnya diposting di media sosial dan dengan cepat memicu kecaman dari para jurnalis, yang menuduh saluran tersebut tidak profesional dan menyebarkan berita palsu. Menurut outlet berita online yang berbasis di London, Middle East Eye, saluran tersebut telah meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut dan orang yang mengedit gambar tersebut telah diberi sanksi.
Outlet tersebut mengatakan rekaman yang ditampilkan selama siaran adalah video dari tahun 2014 yang digunakan Disney, perusahaan yang memiliki waralaba Star Wars, untuk mempromosikan film itu di Jerman di Sky Deutschland.
Israel Today menulis bahwa rekaman itu baru-baru ini dibagikan di saluran Telegram, yang menulis tentang operasi khusus Rusia di Ukraina.
Operasi khusus tersebut diperintahkan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 24 Februari dan, menurut kepala negara Rusia, bertujuan melindungi penduduk Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Luhansk (LPR), yang mengumumkan kemerdekaan mereka dari Kiev pada 2014. LPR dan DPR meminta bantuan dari Moskow setelah Kiev meningkatkan serangan terhadap republik baru itu. Selama kebuntuan, LPR dan DPR memerintahkan penduduk sipil mereka dievakuasi ke Rusia.
Presiden Putin juga mengatakan operasi khusus ditujukan untuk "de-Nazifikasi dan demiliterisasi" Ukraina. Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menolak pernyataan Putin tentang kehadiran Nazi di Ukraina, dan menggambarkan operasi khusus itu sebagai "invasi skala penuh".
Negara-negara Barat telah memihak Kiev, mengutuk tindakan Rusia dan menjatuhkan sanksi paling keras terhadap Moskow hingga saat ini. Kremlin telah menekankan bahwa Barat telah menutup mata terhadap kejahatan perang yang dilakukan oleh Kiev di Donbass selama bertahun-tahun sebelumnya.
Editor : Norman Octavianus
Artikel Terkait