MANADO, iNewsManado.id - Hendrik Kawilarang Luntungan selaku CEO PT Inerco Global International menandatangani kerja sama operasi (KSO) dengan PT Artas Energi Petrogas atau Indonesia Seamless Tube senilai Rp 5 triliun pada Kamis (29/8/2024).
Proyek bernilai Rp5 triliun ini digunakan untuk pengoperasian Pabrik Pipa Seamless Pertama di Asia Tenggara di Kompleks Krakatau Steel Industry Cilegon, Banten. Penandatanganan KSO dilakukan oleh Hendrik Kawilarang Luntungan dengan CEO PT Artas Energi Petrogas Jose Antonio Reyes.
Menurut Hendrik, seiring dengan upaya lifting minyak oleh Pemerintah Indonesia, maka dibutuhkan 500 ribu ton pipa baja seamless per tahun.
“Semuanya untuk industri Migas di Indonesia,” ujar pengusaha berdarah Kawanua itu, Jumat (30/8/2024).
Saat ini, kata Hendrik, Indonesia kurang lebih telah mengimpor pipa baja per tahun senilai Rp15 triliun. Dengan beroperasinya Pabrik Seamless, berarti ada penghematan devisa negara sebesar Rp15 triliun.
Menurutnya, proyek ini sejalan dengan visi hilirisasi yang dicanangkan Presiden Jokowi agar Indonesia dapat menjadi negara industri, sehingga nilai tambah berputar di dalam negeri. PT Artas Energi Petrogas sendiri memiliki kemampuan produksi sebesar 250 ribu ton per tahun
"Saat ini Nilai TKDN (tingkat komponen dalam negeri) pabrik tersebut mencapai 43-50 persen. Itu karena bahan baku masih impor," tambahnya.
Nantinya kata dia, kerjasama ini akan berlanjut dalam pembuatan Steel Maker sendiri dan ke depan Billet itu dapat diproduksi di Indonesia.
"Target kami, dengan kerjasama ini, nilai TKDN bisa mencapai 95 persen," pungkasnya.
Hendrik Kawilarang Luntungan merupakan pengusaha pejuang, dan memiliki cita-cita mewujudkan Indonesia mandiri dari bahan baku impor.
Itu terangkum dari karya tulisnya dalam sebuah buku berjudul Pelabuhan Bitung dan Kedaulatan Baja Indonesia.
Editor : Subhan Sabu
Artikel Terkait